04.

88 4 0
                                    

typo.
selamat membaca.

.


.



.




keesokan hari nya, Jaeyun terbang terlebih dahulu, ia melihat Sunghoon yang masih tertidur sembari memeluk tubuh nya.

Jaeyun kembali berfikir, ia harus apa di Kerajaan ini?.

kemudian ia melepas kan tangan Sunghoon dengan pelan-pelan, takut nya pria itu terbangun.

Jaeyun pergi ke luar kamar untuk melihat lihat, ia menelusuri setiap lorong dengan teliti, mengingat jalan nya, takut ia akan tersesat.

dan saat ia berbalik, ia seketika lupa jalan kembali ke kamar Sunghoon, Jaeyun menggigit bibir nya cemas, takut Sang Raja mencari nya.

"aku tak tahu harus kemana" gumam nya dengan nada yang bergetar, di sini sangat sepi, tidak ada seorang pun, hanya ada diri nya sendiri.

Jaeyun memberanikan diri untuk kembali berjalan, ia terus berharap menemukan seorang yang bisaa ia tanyai.

bruk!

Jaeyun menabrak seseorang. ia sedikit tersenyum, lalu ia mendongak. Jaeyun melihat seorang wanita yang cantik dan memiliki wajah angkuh.

Jaeyun berdiri, ia menatap wanita itu, begitu pula sebalik nya.

"a-apa kau tahu jalan.." ucapan terhenti, ia bingung, ia harus kemana?.

"jalan kemana?" tanya sang wanita, suara nya terdengar sangat halus.

"emm, ke taman?"  ucap Jaeyun dengan ragu.

"ah tentu, aku akan menunjukan nya"

lalu Jaeyun berjalan mengikuti sang wanita.

"omomg omong nama mu siapa? aku Eisa, kau bisa memanggilku Asa" ucap nya memulai pembicaraan.

"Aku Jaeyun"

"ah? Jaeyun? seperti nama mendiang sang Ratu bahkan wajah nya pun sangat mirip, ini kah yang di katakan mamii?"

"berapa umurmu?" Tanya Asa penasaran.

"uh? aku masih Enam Belas Tahun, kau sendiri?"

"Enam Ratus Tahun lebih, mungkin" ucap Asa tanpa ekspresi.

"KAU VAMPIRE?" teriak Jaeyun sangking kagetnya.

"iya, dan sebaiknya kau diam, atau kau akan di mutilasi" ucap Asa dengan wajah Datar nya yang khas itu.

Jaeyun membekap mulutnya sendiri, ia menjadi takut sekarang.

jika kau tidak banyak bicara kau tidak akan di mutilasi. Jaeyun mengangguk, ia kembali dia dan tetap mengikuti Asa.

dan saat Asa berhenti ia pun ikut berhenti, bisa ia lihat taman yang begitu cantik, bunga bunga tumbuh dengan subur, walaupun Kerajaan ini seram, tapi taman nya sangat cantik pikir Jaeyun.

di sana juga ada jembatan kecil, dia bawah nya ada sungai kecil, beberapa angsa putih dan juga beberapa ikan berukuran kecil. ahh jangan lupakan beberapa kupu-kupu, burung burung yang cantik dan kelinci putih.

"Taman ini adalah satu satu nya tempat yang terasa hidup di Kerajaan ini" jelas Asa sambil memberikan seekor kelinci makan.

"uh? aku rasa itu benar, di sini sangat menyeramkan menurut ku"

"benar, ada nya taman ini pun atas perintah mendiang Ratu, Taman ini selalu di urus oleh Raja dengan sepenuh hati. tidak sembarang orang boleh masuk, bahkan tadi aku harus izin kepada Raja"

"izin? kapan?"

"a-apa aku melanggar?" tanya Jaeyun ketakutan.

"kau bebas jika ingin bermain di sini" ucap Sang Raja yang tiba tiba ada di sini.

"Asa, kau di panggil mami mu" Lanjut Sunghoon, Asa mengangguk, lalu pamit dari sana.

"Jika kau ingin ke taman ini, bilang saja. kau tidak perlu izin" ucap Sunghoon, lalu tina tiba ia memeluk Jaeyun.

"b-benarkah?"

"emm, tentu saja"

"apa Raja tidak takut aku mengambil hal yang berharga di sini?"

"tidak, karna aku tahu, kau itu penakut" ejek Sang Raja.

Jaeyun mengerut kesal, dia tidak penakut kok! benar kan?.

"ahh, dan jangan panggil aku Raja, kau bisa memanggilku seperti kemarin"

"memang nya aku memanggil apa kemarin?" Tanya Jaeyun dengan wajah polos nya.

"Hoonnie"

"ah! iya, bisa bisa nya Jaeyun lupa! ck ck ck"

"kau sangat menggemaskan" ucap Sunghoon, laku ia mencubit hidung mancung Jaeyun.

"tidak! Jaeyun itu tampan!" ucap Jaeyun dengan nada kesal, walaupun begitu tetap saja Wajahnya memerah, bahkan Sampai ke telinga, siapa yang tidak malu jika di goda pria Tampan?.

"ya ya ha, aku percaya kok"

"memang seharusnya begitu! huh!"



























di sebrang sana terlihat Taesan yang mengepalkan tangan nya, marah, dan iri.

"SIALAN! aku bahkan tidak pernah di perbolehkan ke Taman itu! cih, hanya karena dia mirip istri Daddy, dia di izinkan begitu?" kesal Taesan.

"lihat saja, aku akan membuat mu di benci Daddy ku!"

"Sudah lah San, kau jangan terlalu membenci orang" ucap Jaehyun.

"aku tidak mau! lebih baik mami Wonyoung yang menjadi Ratu!"

"kau tau sendiri, bahwa Selir Wonyoung itu bermuka dua San" kesal Jaehyun.

"TIDAK! kau salah, Mami Wonyoung sangat baik dan polos! tidak mungkin dia seperti itu"

"ya ya ya terserah kau saja San, aku muak" kesal Jaehyun lalu ia pergi dengan perasaan kesal nya, dan hanya papi nya yang bisa meredakan emosi nya itu.

"cih, lihat saja Jaeyun, aku akan membuat Daddy ku mengusir mu" Gumam Taesan.






















To be continued...

waduh, Taesan marah nih sama Yeyun aku, gimana dong?

The Vampire King || sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang