03 Mulai akrab

204 29 10
                                    

"Harin-ssi," panggil Sooji. "Apa kau punya waktu sekarang? Mungkin kita bisa minum kopi dan mulai mendiskusikan karakter kita."

Harin terkesiap, tidak menyangka Sooji akan mengajaknya berbicara secepat ini. "Ah, i-iya, tentu saja. Aku punya waktu luang untukkmu." gugupnya.

"hmm..." Sooji berdehem mengurangi kecanggungan antara mereka. "Bagus. Aku tahu kafe yang bagus di dekat sini."

Mereka berjalan bersama keluar gedung, diikuti tatapan heran dari beberapa staf yang melihat "Ratu Es" Kim Sooji berjalan berdampingan dengan aktris pendatang baru Baek Harin.

Di dalam mobil Sooji (Jiwon yang menyetir), Harin merasa canggung. Ia tidak tahu harus berkata apa, dan Sooji terlihat sibuk dengan ponselnya.

"Harin-ssi," ujar Sooji tiba-tiba, memecah keheningan. "Maaf jika aku terkesan... dingin sebelumnya. Aku hanya... tidak terbiasa berinteraksi dengan orang baru."

Harin mengerjapkan mata, terkejut dengan pengakuan jujur ini. "Ah, tidak apa-apa, Sooji-ssi. Aku mengerti. Dunia entertainment memang bisa menjadi tempat yang sulit kadang-kadang."

Sooji menatap Harin, sebuah senyum tipis muncul di wajahnya. "Kau benar. Tapi kurasa... mungkin sudah waktunya aku sedikit membuka diri. Dan proyek ini... kurasa ini awal yang baik."

Harin tersenyum lebar, merasakan kelegaan dan antusiasme yang aneh. "Aku setuju, Sooji-ssi. Mari kita buat 'Yours' menjadi sesuatu yang luar biasa dan manarik banyak penonton."

sooji mengangguk saja....

****

Mobil melaju di jalanan Seoul, membawa dua aktris yang tanpa mereka sadari, akan segera memulai sebuah perjalanan yang akan mengubah hidup mereka selamanya.

Di kafe yang Sooji rekomendasikan, mereka duduk di sudut yang cukup privat. Aroma kopi yang harum memenuhi udara, menciptakan suasana yang nyaman untuk percakapan mereka.

"Jadi," Sooji memulai setelah pelayan mengantarkan pesanan mereka, "bagaimana pendapatmu tentang karaktermu, Lee Chaewon?"

Harin menyesap kopinya sebelum menjawab. "Chaewon... dia karakter yang menarik. Ceria dan bersemangat di luar, tapi menyimpan banyak kekhawatiran di dalam. Aku merasa... bisa sangat berkaitan dengannya."

Sooji mengangguk, terlihat tertarik. "Karena kondisi kesehatanmu?"

Harin tersentak kaget. "Kau... tahu?"

"Aku melakukan sedikit riset tentangmu," jawab Sooji jujur. "Maaf jika itu terdengar lancang."

Harin menggeleng pelan. "Tidak apa-apa. Ya, kurasa itu salah satu alasannya. Tapi juga... perasaan tidak aman, merasa tidak cukup baik. Aku rasa banyak orang bisa berkaitan dengan itu."

Sooji terdiam sejenak, seolah sedang memikirkan sesuatu. "Kau benar. Bahkan... orang-orang yang terlihat sempurna dari luar pun bisa merasakan hal yang sama."

Harin menatap Sooji, menyadari bahwa mungkin, di balik image "Ratu Es"-nya, Sooji juga memiliki kekhawatiran dan ketidakamanan sendiri.

"Bagaimana denganmu, Sooji-ssi?" tanya Harin hati-hati. "Apa pendapatmu tentang Kim Minjoo?"

Sooji meletakkan cangkir kopinya, matanya menerawang. "Minjoo... dia kompleks. Dingin di luar, tapi sebenarnya sangat rapuh di dalam. Dia membangun tembok es di sekelilingnya sebagai pertahanan."

"Kenapa?" tanya Harin, terbawa oleh penjelasan Sooji.

"Karena... terkadang lebih mudah untuk tidak merasakan apa-apa daripada merasakan terlalu banyak," Sooji melanjutkan, suaranya pelan. "Minjoo telah melalui banyak hal, dan cara dia bertahan adalah dengan menutup diri."

Save Me Save You (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang