Dua pemuda normal yang terpaksa menikah karena kesalahpahaman orangtua mereka (?)
Bagaimana akhir dari kisah pernikahan mereka? akankah mereka akan bersama selamanya atau justru berpisah dan menikah dengan wanita pilihan masing-masing?
⚠︎BXB
⚠︎Hom...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jihoon mengantarkan Hyunsuk ke UKS. Setelah sampai, Jihoon langsung mengambil tisu untuk membersihkan darah yang ada di tangan Hyunsuk. Untung nya darah di hidungnya sudah berhenti mengalir. Hyunsuk tersenyum melihat Jihoon yang sedang membersihkan darahnya dengan telaten.
Kalau dilihat-lihat sebenarnya Jihoon ganteng juga, pikir Hyunsuk.
"Gue tau gue ganteng, tapi jangan lupa kedip,"ucap Jihoon membuyarkan lamunannya.
"Udah bersih, lo istirahat aja dulu di sini, ntar biar gue yang bilang ke bu Mawar." Jihoon membersihkan tisu bekas darah tersebut lalu dibuang ke tempat sampah.
"Kenapa lo bisa mimisan?"
"Mungkin karena kecapean, terus kepanasan juga. Tadi pagi juga ga sarapan. Padahal udah lama gue ga mimisan, tiba-tiba banget tadi mimisan lagi," jawab Hyunsuk.
Sejak kecil memang Hyunsuk memiliki tubuh yang sensitif. Jika kecapean dan kepanasan, dia bakal mimisan. Bahkan jika hidung nya kebentur pelan aja juga bisa mimisan. Kalau kedinginan, kulitnya akan bentol bentol.
Namun sejak SMP Hyunsuk sudah tidak pernah mengalami itu semua. Dan hari ini pertama kalinya setelah sekian lama.
"Sorry,"ucap Jihoon berhasil membuat Hyunsuk mengernyitkan dahinya.
"For?"
"Karena gue, lo jadi dihukum, dan lo jadi mimisan gini."
"It's okay Ji, I'm okay. Udah sana lo balik ke lapangan,"usir Hyunsuk.
Akhirnya Jihoon memutuskan untuk kembali ke lapangan karena ia pikir, teman-teman nya masih di sana melaksanakan hukuman. Namun ternyata, kosong. Tidak ada siapapun di lapangan itu. Jihoon yang hendak kembali ke UKS dicegah oleh bu Mawar.
"Mana teman-teman kamu?"
"G-gatau bu, tadi saya mengantar Hyunsuk ke UKS karena dia mimisan. Pas balik udah sepi,"jawab Jihoon sedikit gugup.
Ya walaupun Jihoon tuh nakal, tapi tetap aja dia tuh takut sama guru kesiswaannya ini. Sama guru lain sih bodoamat, tapi yang ini beda.
"Astaga, yaudah kamu mewakili teman-teman kamu, lari lapangan 5 kali!"
"Hah?! Bu, kok gitu sih. Kan mereka yang kabur, kenapa saya yang di hukum?"protes Jihoon tak terima.
"Gausah ngebantah! Cepet lari!"
Sial, hari ini benar-benar sial. Jihoon terpaksa harus lari mengelilingi lapangan yang lumayan besar itu. Kalau cuma satu kali sih masih oke, tapi kalau lima kali... Jihoon pengen nangis aja rasanya.
Sepanjang Jihoon berlari, dia ga berhenti mengumpat dan menyumpahi teman-temannya itu. Jihoon di hukum, sedangkan teman-temannya sekarang ngapain? Enak enak minum es di kantin.
Seperti dugaan Jaehyuk, Asayang-nya itu benar-benar berada di kantin. Saat ini Jaehyuk sedang sibuk godain si manis pujaan hati.
"Lo bisa diem ga sih?! Ganggu banget!"kesal si manis.
