Sringg!
Suara tepukan tangan terdengar saat seorang Lady berhasil menghempaskan pedang milik ayahnya cukup jauh
"Kemampuanmu semakin meningkat, Grace," puji Grandduke Alland sambil memberikan tepuk tangan yang hangat
Lady Gracetta tersenyum kecil "Terimakasih untuk pujian nya, Ayah," balasnya. Ia berjalan mendekat kearah ayahnya dan berpelukan singkat, sebelum akhirnya mereka berdua memilih untuk keluar dari tempat berlatih dan kembali memasuki Mansio⁵.
Hiraeth datang dan memberikan sebuah Linteum Parvum⁶ kepada Lady Gracetta untuk membasuh keringat yang ada dipelipisnya.
Grandduke menatap putrinya lembut "Esok berlatihlah dengan kakak pertamamu, Grace.. Kau harus membuatnya tercengang dengan kemampuanmu," titahnya
Lady Gracetta mengangguk anggun "Baiklah, esok aku akan berlatih dengannya pada pukul 3. Tapi.. Kenapa tidak dengan Austin saja, ayah?" tanya nya heran. Kemampuan pedang Casper memang sedikit lebih hebat dari Austin, namun pergerakan Austin dalam pertempuran tak dapat diterka oleh siapapun, dan itu membuat Lady Gracetta merasa tertantang.
Sebuah dengusan malas terdengar dari ayah 3 anak itu "Lalu membiarkan kakakmu yang bodoh itu dihabisi olehmu? Tentu saja tidak, putriku. Taktik dan pergerakan yang Austin lakukan memang sangat mengecoh lawan, namun ia belum setangguh Casper." jawabnya sambil merenung
"Dan aku janji.. Aku akan menjadi kuat seperti Casper, Ayah."
Grandduke dan Lady Gracetta sontak menoleh bersamaan kala suara berat Austin menyapa telinga mereka.
"Kakak? kau kemari?" Lady Gracetta menatap kakak keduanya itu dengan berbinar "Ingin berlatih pedang denganku?" tanyanya semangat.
Austin terkekeh kecil dan mengusak surai berwarna biru langit milik adiknya "Tidak untuk sekarang, Gracie. Tadi Kenneth datang kemari dan menghantarkan sebuah littera⁷ yang terdapat cap pangeran mahkota, kurasa kau harus segera membukanya, aku sudah menyuruh pelayan untuk meletakkan nya di kamarmu," ujarnya sambil membantu Lady Gracetta membasuh keringat nya.
Lady Gracetta terlihat berfikir sebelum mengangguk "Baiklah... Ayah, Kakak, kalau begitu aku kembali ke kamar ku terlebih dahulu.." pamitnya yang dibalas anggukan oleh Grandduke dan Austin.
Akhirnya Lady Gracetta pergi dari tempat berlatih dan kembali ke kediaman dengan diikuti oleh Hiraeth dibelakangnya.
Begitu tiba di kamarnya, Lady Gracetta langsung buru buru membuka surat yang Pangeran Gareth berikan.
"Ingin saya bacakan, Lady?" Hiraeth bertanya dengan penuh inisiatif, membuat Lady Gracetta mengangguk dan memberikan surat itu padanya.
"Dari Pangeran mahkota, Gareth Benedict.. Selamat sore, Elenora.. Kau pasti terkejut sebab belum ada tiga jam dari terakhir kita bertemu, dan aku sudah mengirimkan sepucuk surat untukmu.. Atas apa yang kita bicarakan tadi saat berada di Conservatorium⁸, Aku sama sekali tak berniat untuk menjadikan nya sebuah lelucon. Segera kabari aku ketika kau sudah memiliki jawabanmu. Terakhir, Aku ingin mengajakmu untuk ikut bersamaku pergi ke kerajaan tetangga, kita akan menghadiri pesta ulang tahun Pangeran Mahkota Aestulei. Ku harap kau berkenan untuk ikut bersama ku, aku akan mengirimkan surat izin pada ayah dan ibumu saat kau sudah menyetujui ajakanku. Pro Dilecto⁹, Gracetta Elenora."
Lady Gracetta terdiam mendengar keseluruhan isi surat yang telah dibacakan oleh Hiraeth. Ia bingung, benar benar bingung. Sebenarnya apa yang sedang terjadi?
Conservatorium, Fox Castle
Lady Gracetta dan Pangeran Gareth sudah memasuki Conservatorium, tentunya hanya mereka berdua yang ada disitu. Hiraeth dan Kenneth menunggu di luar atas perintah dari sang pangeran mahkota.
Pangeran Gareth menuangkan teh camomile kedalam cangkir milik Lady Gracetta sambil menatapnya sekilas "Bagaimana kondisimu?"
tanya nyaLady Gracetta berdeham sebelum menjawab "Sudah lebih baik. Terimakasih atas bantuanmu hari itu, Pangeran. Aku berutang sebuah nyawa kepadamu," jawab Lady Gracetta dengan tenang.
Hanya anggukan yang Pangeran Gareth berikan sebagai respon, membuat mereka berdua cukup lama dilanda keheningan.
"Asher diam diam mengumpulkan pasukan untuk melakukan pemberontakan. Menurutmu, bagaimana aku harus mengurusnya?" Tanya Pangeran Gareth dengan tiba-tiba
Lady Gracetta terdiam membeku mendengar ucapan tiba-tiba dari lawan bicaranya itu "B—bagaimana mungkin..." jawabnya dengan penuh rasa terkejut.
Pangeran Gareth terkekeh sebelum menyesap teh nya "Aku mengutus Kenneth dan Aaric untuk mencari keberanannya, dan itu dipastikan seratus persen," ujarnya menatap Lady Gracetta tepat dimatanya
"Apakah permaisuri mengetahui kabar ini?" tanya Lady Gracetta dengan serius.
Pangeran Gareth bergeleng "Ayahanda dan Ibunda tidak mengetahui kabar ini, Grace. Tapi Galileo dan Gamaliel tahu, mereka bahkan memintaku untuk cepat bertindak," jawannya sambil menatap langit, menerawang ada bencana apa yang tertutup dibalik langit indah itu.
Lady Gracetta menghela nafasnya "Lalu, apa rencanamu?"
Sebuah seringai keluar dari bibir laki-laki itu, pandangannya teralihkan kepada gadis cantik dihadapannya "Menikahlah denganku, Elenora. Hanya dengan menikah, ayahanda mau menyerahkan tahtanya kepadaku,"
Dua kali. sudah dua kali tubuh Lady Gracetta dibuat membeku karna ucapan dari si pangeran mahkota itu.
Lady Gracetta menghela nafasnya ketika kejadian beberapa jam lalu terputar kembali diingatannya.
"eum.. Lady? Balasan apa yang harus diberikan untuk pangeran mahkota?" Tanya Hiraeth risau dengan menatap lady Gracetta yang terdiam.
Lady Gracetta menghembuskan nafasnya lelah "Bilang padanya, aku akan mendiskusikan ini terlebih dahulu dengan ayah dan ibu. Pada Dies Martis¹⁰ aku akan memberikan keputusan." jawabnya yang diangguki oleh Hiraeth. Pelayan setia itupun akhirnya pamit undur diri dan pergi dari kamar Lady Gracetta.
---------------------------------------------------
"Ibunda, bagaimana ini? Barusan orangku memergoki Gareth dan Lady Gracetta berduaan di Conservatorium," ucap seorang pemuda dengan panik.
"Tenanglah, Nak. Belum tentu ia akan menikahi gadis itu. Lebih baik sekarang kau kembali ke kota pertahanan di Selatan dan melatih prajurit bayanganmu dengan matang, agar pemberontakan kita terselesaikan dengan hasil memuaskan,"
----------------------------------------------------------------
⁵ : Mansion/Kediaman
⁶ : Handuk kecil
⁷ : Surat
⁸ : Rumah kaca in Latin
⁹ : Yang tercinta
¹⁰ : Hari SelasaDies Veneris , 8 Oct .
-- 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAGNIFICENT
FantasyLady bangsawan yang terkenal dingin dan anggun itu terjatuh dari kudanya saat sedang berburu di hutan, kepalanya terbentur oleh bebatuan keras dan pingsan seketika. Anehnya, saat sadar dua hari kemudian, lady bangsawan yang biasa dipanggil Gracetta...