Senin, 24 Juni 2024, 09.30 AM.
Wanita berumur 27 tahun bernama Allisha Maheswari Rinjani, sosok wanita yang mempunyai ciri khas berponi. Wanita yang kerap disapa sebagai Allisha itu tidak pernah mau menyibakkan poninya, alasannya sih katanya tidak percaya diri untuk memperlihatkan dahinya. Padahal banyak clientnya yang dari luar negeri memperhatikannya intens, bukan karena masalah pekerjaan, tapi karena memang Allisha secantik itu.
Pagi ini, Allisha menemui salah satu clientnya sebelum ia pergi ke perusahaan untuk mendiskusikan program kerjasama yang akan diselenggarakan. Sehingga, Allisha sampai pada perusahaan lebih siang dibandingkan dengan koleganya yang lain. Ketika kakinya melangkahkan masuk pada ruangan divisi di perusahaannya, terlihat ketiga koleganya yang menatap komputer dengan wajah lesu tidak semangat. Hari senin menjadi hari yang semua orang tidak inginkan, sepertinya?
Mata Allisha melirik sekilas pada ruangan kepala divisi di perusahaannya, yang tepat pada hari ini sudah diisi oleh seorang pria dari perusahaan cabang di Irlandia. Allisha sudah tahu berita bahwa akan ada kepala divisi baru pada divisinya, yaitu International officer. Beritanya sudah tersebar sedari setengah bulan lalu, namun baru hari ini kepala divisinya bekerja disini. Alasan dari kekosongan jabatan kepala divisi dikarenakan kepala divisi lama terlibat dalam tindak kriminal, mencari kepala divisi baru bukanlah yang mudah bagi recruiters, terlebih lagi yang dapat mengerti dan up to date mengenai isu pangan internasional. Maka dari itu, keputusan terakhir adalah dengan menempatkan kepala divisi cabang Irlandia ke Indonesia, yang secara kebetulan orang asli Indonesia.
Allisha akhirnya mendudukan dirinya di kursinya sendiri untuk mengerjakan laporan dan mendesain kerjasama dengan perusahaan agrikultur yang baru saja ia temui pagi ini. Namun belum ada 5 menit di kursinya, pintu ruangan kepala divisi terbuka dan namanya terpanggil dari arah sana. "Mbak Allisha, bisa ke ruangan saya sebentar?" Tanya seorang pria dari ruangan kepala divisi tersebut.
Allisha segera menolehkan kepalanya dan mengangguk cepat, "Baik, Pak." Hanya itu yang ia ucapkan sebagai respon dari pernyataan kepala divisinya yang baru.
Tak lama kemudian, pintu ruangan kepala divisi kembali tertutup setelah pria tersebut mengangguk pelan. Allisha terdiam sejenak untuk beberapa detik, mencerna apa yang baru saja terjadi padanya, padahal tidak ada hal-hal yang aneh atau hal-hal besar yang terjadi, namun ia kehilangan fokusnya begitu saja. Matanya mengerjap pelan dan sedetik kemudian ia tersadar, alasannya kehilangan fokusnya adalah karena ia tidak terlalu memerhatikan kalimat dari kepala divisnya, ia teralihkan pada wajah tampan dari kepala divisinya.
Oh ayolah, kau sudah berumur untuk jatuh cinta seperti remaja 'kan, Allisha?
Akan tetapi, tolong maklumi Allisha jika memang ia seperti saat ini. Bukan, bukan karena ia tidak pernah melihat pria setampan kepala divisinya selama 27 tahun hidupnya, namun karena selama 5 tahun terakhir ini, ia tidak pernah menjalin hubungan dengan siapapun. Lebih tepatnya merasa belum siap untuk berada dalam sebuah hubungan, lagi.
Allisha berdiri dan menatap ketiga koleganya yang juga tengah menatapnya dengan ekspresi wajah yang mirip, mereka seolah memberikan maksud tertentu dengan tatapan dan ekspresi mereka.
Oh ya, biar Allisha kenalkan terlebih dahulu koleganya dalam international officer selama ia bekerja di perusahaannya. Pertama, ada seorang wanita yang sangat cantik dan menawan, kecantikannya seperti dewi, bahkan di usia hampir menginjak 30 tahun pun tidak memudarkan kecantikan wanita itu, namanya Chantika Kanaya, namanya memang mencerminkan dirinya sekali. Kedua, seorang wanita yang juga sangat cantik, tetapi tipikal cantik yang seksi dan dewasa, berbeda dengan Mbak Aya, namanya Jasmine Kadence, tidak sekali dua kali Allisha pergi bersama Mbak Jasmine untuk belanja keperluan sehari-hari. Dan yang terakhir, yang lahir pada tahun yang sama dengannya, memiliki paras cantik khas seperti orang Eropa, namanya Naomi Syams.
YOU ARE READING
Ian Jevannath Keenandra
Fanfic"Emang siapa yang bisa sembuhin? Mas Ian? Kak Al emang pernah confirm kalo Mas Ian bisa healed her wounds from the past? Atau Mas Ian yang claim sendiri?" Ian Jevannath Keenandra, pria berumur 27 tahun yang berusaha menyembuhkan luka masa lalu mili...