we can't be friend (4)

240 7 0
                                    

Setelah cukup lama mereka berdua memberikan tontonan yang mungkin nanti akan viral di media sosial

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah cukup lama mereka berdua memberikan tontonan yang mungkin nanti akan viral di media sosial. Setelah sudah cukup mereka menumpahkan kerinduan dan ungkapan cinta yang tertahan selama ini.

Kini mereka memilih untuk menetap di kamar hotel terdekat dari tempat mereka bertemu tadi. Karena jalanan yang sudah mulai padat karena sebentar lagi dalam hitungan menit tahun akan segera berganti dan sudah jelas mereka akan sulit untuk menembus jalanan.

Dan akhirnya disinilah mereka duduk di tepi ranjang menanti kembang api lewat jendela kamar hotel itu.

Suasana cukup canggung diantara keduanya,mengingat pertemuan ini adalah pertemuan pertama mereka setelah satu tahun lamanya mereka memisahkan diri.

Bagi mereka tentu saja satu tahun terasa bagaikan bertahun-tahun karena rasa rindu yang begitu menyiksa.

Walaupun keduanya sama-sama memiliki kekasih yang menemani hari-hari mereka selama ini. Namun nyatanya semua itu hanya sekedar bayangan semu.

Semuanya terasa kosong walaupun mereka mampu menutupinya. Yang sebenernya mereka rasakan tidaklah sama seperti yang terlihat di wajah bahagia keduanya.

Samuel lebih dulu memberanikan diri meraih kedua tangan rora,digenggamnya begitu kuat seakan ia tidak mau lagi melepaskannya.

Senyumannya kali ini tulus karena ia memang bahagia sekarang. Menatap wajah cantik yang teramat ia rindukan selama ini. Menyelami segala sisi wajah gadis yang ia cintai dalam diam sebelumnya.

Satu telapak tangannya yang besar menyentuh dan membelai lembut wajah gadisnya menyalurkan rasa rindu miliknya.

"Gua emang bodoh yaa ra..gua emang bego karena nyia-nyain waktu selama ini" ---- "gua tolol karena lebih milih nahan rasa sakit dibanding nyatain kalo gua sayang sama lo lebih dari sahabat"

"Gua pengecut karena terus-terusan mikirin ketakutan yang seharusnya ga perlu gua takutin..gua minta maaf ra,gua minta maaf karena selalu nyakitin lo,maafin gua.."

Rora menggapai tangan samuel di pipinya.

"Lo ga bego sendiri sam..karena gua juga bego masih pertahanin lo dihati gua,gua juga bodoh karena mikirin lo hampir seluruh waktu yang gua laluin padahal ada orang lain di sisi gua"

"Ra..."

"Please..please kali ini jangan nyuruh gua lagi" rora memejamkan netranya menggeleng kuat seolah ia tidak mau mendengarkan kata-kata yang tak ingin ia dengar dari samuel.

"Please..hiks,jangan nyuruh gua buat milih yang benar karena bagi gua yang terbaik bagi gua adalah lo selalu disisi gua muel..yang terbaik buat gua adalah mencintai lo"

Samuel bergerak lebih mendekat meraih dagu gadis dihadapannya yang masih menutup kedua mata sembabnya.

"Hei..aurora buka mata lo" rora membuka matanya perlahan menatap langsung kedua netra samuel yang kini begitu dekat dengannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sunghoon's Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang