29. Missed

370 21 2
                                    

Hargai penulis dengan memberikan vote dan komentar positif kalian🫶🏻

Jangan lupa follow akun wattpad ku juga yaa❤️

"Cepet jemput gue ya kal, biar lo ada temennya nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cepet jemput gue ya kal, biar lo ada temennya nanti."

- Cakrawala Diningrat.

Kedua mata sipit itu terbuka secara perlahan, menyesuaikan cahaya yang berusaha menerobos masuk ke indra penglihatannya. Hingga mata itu benar-benar terbuka, pertama yang dia lihat adalah tempat yang begitu asing di matanya.

Tempat dengan banyaknya pohon-pohon besar, bunga-bunga serta burung-burung yang berkicauan, sangat indah. Dahi lelaki itu sedikit menyergit, bukan, sepertinya ini bukan pertama kali baginya berada di tempat ini. Tempat yang begitu indah, dan menenangkan.

Kaki itu perlahan melangkah menyusuri tempat itu, suara tawa anak-anak sontak membuat lelaki itu menolehkan pandangannya. Disana, di sebuah danau beberapa anak-anak tengah berlarian kesana-kemari. Kakinya melangkah hendak mendekat dimana anak-anak kecil itu berada, tapi suara seseorang yang tidak asing baginya berhasil menghentikan langkahnya.

"Cakra."

Lelaki pemilik nama itu sontak menoleh, kedua bola matanya melebar dengan ekspresi keterkejutan yang terlihat jelas di wajahnya. Mulutnya kelu hendak mengeluarkan suara, begitupun dengan kakinya yang terasa berat.

Hingga lelaki dengan jubah putihnya itu melangkah mendekat kearahnya, senyuman manis terukir jelas di wajah lelaki itu. Wajahnya yang terlihat begitu bersinar serta badanya yang begitu segar.

Cakra terus menatap lelaki di depannya, ingin sekali rasanya dia memeluk lelaki itu tapi badanya seakan tidak dapat di gerakan sama sekali. Hanya kedua matanya yang mengerjap pelan dengan kedua sudut bibir yang tersenyum.

"Lo kangen ya cak sama gue? gue udah kabulin permintaan lo buat masuk kedalam mimpi lo. Makasih ya cak, makasih karena lo udah dateng ke rumah gue."

Haikal menatap Cakra dengan senyuman yang terukir di wajahnya, dia terlihat begitu tampan, badannya bahkan juga terlihat begitu sehat. Tidak seperti dulu yang begitu kurus tak terawat dan wajah pucat serta mata yang selalu terlihat sayu.

Cakra ingin menjawab ucapan Haikal, tapi mulutnya seakan tidak dapat dia gunakan untuk berbicara, akhirnya Cakra hanya mampu tersenyum haru.

"Lo liat tempat ini cak," Haikal mengedarkan pandangannya, begitupun dengan Cakra yang mengikuti arah pandang Haikal sebelum Haikal kembali menatap Cakra yang berdiri di depannya.

"Bagus kan? ini rumah baru gue cak, indah dan menenangkan kan? gue bahagia disini, gue harap lo disana juga bahagia ya cak."

Haikal terkekeh pelan, "tapi sayang kebahagiaan gue tetep hampa karena nggak ada lo, lo pasti juga sama kan cak?"

Toxic RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang