"Gue sembuh, tapi mati rasa." - Toxic Relationship.
"Gue udah renggut mahkota yang selama ini dia jaga secara paksa, apa gue brengsek?" - Arkana Ephraim.
📌BACA RUMAH TANPA JENDELA DULU BIAR MAKIN FAHAM ALURNYA
[PEACEABLE SERIES BAGIAN KE DUA]
Cover...
TANDAI TYPO KALIMAT RANCU DAN TANDA BACA YANG KURANG TEPAT ⚠️
JANGAN LUPA LIKE AND KOMENNYA🫶🏻
TERIMAKASIH🙏
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ella, ini itu restoran langganan keluarga kita. Karena mami pecinta makanan Jepang akut, makanya restoran ini bisa jadi langganan keluarga kita. Selain itu pemilik restoran ini juga sahabat mami dari zaman mami kuliah di Jepang sampai sekarang." wanita setengah baya itu bercerita dengan sangat antusias kepada menantu kesayangannya.
Gadis dengan jepit rambut bunga aster itu mendongak, menatap mertuanya dengan senyuman yang menghiasi wajah cantiknya.
"Jadi mami suka makanan Jepang?"
Wanita setengah baya itu mengangguk mantap, "bukan suka lagi tapi suka banget, pokoknya kamu harus cobain makanan Jepang di sini. Rasanya tuh bener-bener enak, khas Jepang banget beda dari restoran-restoran lainnya."
Ella menganggukkan kepalanya, dia baru tau ternyata mami Clara menyukai makanan khas Jepang. Padahal sudah beberapa tahun mengenalnya tapi dia baru mengetahui fakta ini sekarang.
"Ella belum pernah makan makanan Jepang, jadi Ella belum bisa bedain mam."
Dahi Clara menyerngit, menatap bingung gadis yang ada di depannya. "loh, emang mama sama papa kamu nggak pernah ngajak kamu makan makanan Jepang sayang?"
Ella menggeleng, jangankan mengajak nya untuk pergi makan di restoran Jepang. Kedua orang tua angkatnya saja tidak pernah bersikap baik kepadanya. Makan satu meja makan bersama mereka, itu hal yang tidak pernah dirasakan semenjak dia menginjakkan kakinya di rumah itu. Setiap kedua orang tuanya berada di rumah, Ella tidak pernah diizinkan untuk makan bersama mereka di meja makan.
Dari dulu dia selalu mendambakan keluarga yang bahagia, orang tua yang sangat menyayangi anaknya. Jalan-jalan, atau sekedar menghabiskan waktu bersama di hari libur, mengobrol dan berbicara banyak hal bersama mamanya. Tapi sepertinya itu semua tidak akan terjadi dalam hidupnya. Karena kenyataannya, sampai kapanpun mama dan papanya akan selalu membenci dirinya.
Clara memegang telapak tangan Ella yang gadis itu letakkan di atas meja, "nggak papa sayang, orang tua kamu itu pasti sibuk. Tapi kamu nggak perlu khawatir, mami akan bawa kamu jalan-jalan buat cobain makan makanan luar negeri lainnya." yakinnya dengan senyuman yang tak pernah luntur dari sudut bibirnya.
Ella tersenyum tipis, "iya mam, makasih."
Clara menepuk punggung tangan itu, "nggak perlu berterima kasih, sekarang kan Ella juga udah jadi anak mami."
Kedua perempuan itu sibuk membicarakan hal-hal random. Sedangkan disebelah mereka terdapat laki-laki yang sibuk dengan benda canggih itu di tangannya. Apalagi yang sedang mereka lakukan, kalau bukan mengenai pekerjaan.
