"Saya gak bisa, Pak Kim. Usia saya dan anak bapak terpaut jauh. Biarlah Jennie mencari cinta nya sendiri."
"Oh Ayolah, Lisa. Kamu yang paling tahu bagaimana nakalnya anak saya. Apa yang salah? Usia kamu sudah matang, kamu cerdas dan bertanggung jawab. Anak saya bakal aman kalo sama kamu."
Lisa menghela nafasnya berat sembari memijit pelipisnya pening, ini sudah yang kesepuluh kalinya atasannya itu keras kepala untuk menjodohkannya.
Awalnya ia sangat terkejut mendengar lamaran Pak Kim namun begitu mendengar seluruh alasan dan keuntungan yang dimiliki kedua pihak ia baru paham tujuan pria berumur itu.
Jika ia menikahi Jennie, 50% saham yang dimiliki Pak Kim di perusahaan akan diberikannya kepadanya agar ia dapat menjadi CEO. Perusahaan Kim sepenuhnya akan berada dibawah kendalinya.
Namun masalahnya Jennie Ruby Jane adalah bencana, bahkan 3 tahun terakhir ini tiap kali menemani Pak Kim bermain golf, orangtua itu terus - terusan mengeluh tentang sikap nakal anaknya.
Mengetahui jika Jennie adalah bencana, bagaimana mungkin ia harus menerima bencana itu seumur hidupnya?
Jadi ia cukup puas dengan menjadi COO saja seperti sekarang. Setidaknya ia tidak mengalami sakit kepala bahkan Hipertensi seperti Pak Kim.
Mengurus Perusahaan sudah sulit, ditambah jika Jennie Kim menjadi istrinya.... kepalanya pasti akan meledak.
"Maaf Pak Kim, saya tetep nolak."
"Yasudah kamu saya pecat." Potong Pak Kim merajuk
"Hah?"
"Pecat. kamu.saya.pecat."
"Pak Kim tolong bersikap profesional."
"Gak bisa! Kamu nolak anak saya padahal saya udah seratus persen suka banget sama kamu. Kamu itu udah masuk kategori tipe ideal calon mantu saya. Huft!"
"Iya tapi anak bapak ga masuk tipe ideal istri saya." Batin Lisa
"Pak Kim—"
"Lisa, gimanapun saya adalah seorang Ayah. Saya cuma mau yang terbaik buat anak saya.
Saya ngerasa hidup saya udah ga lama lagi, jadi saya mau putri saya nikah sama orang yang tepat. Jennie udah terlalu banyak dimanja sama saya, jadi satu - satunya harapan saya cuma kamu.
Karena kamu sudah tau semua keburukan putri saya, dan saya yakin kamu pasti akan sabar dengan semua kenakalannya dan saya yakin kamu pasti bisa juga mendisiplinkan Jennie untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik.
Jadi......."
Kalimat So Hyun terjeda, pria tua itu beralih bersujud dihadapan Lisa membuat wanita itu terkejut.
"Saya mohon, tolong nikahin putri saya..."
Selama bekerja dengan Pak Kim, pria tua itu selalu membusungkan dadanya dengan tegap dan percaya diri, sikapnya selalu tegas, matanya selalu tajam, auranya selalu mendominasi membuat orang - orang tanpa sadar menundukkan pandangannya setengah takut setengah segan.
Namun hari ini... Pak Kim terlihat sangat kecil dan rapuh bahkan rela menurunkan ego dan harga dirinya dengan bersujud dihadapannya.
Ia akhirnya tidak punya pilihan.
Ia berjongkok lalu membantu Pak Kim berdiri sambil membalas, "Oke, saya mau."
Mata Pak Kim lansung berbinar cerah, ia dengan cepat mengambil selembar kertas dan pena di atas meja kerjanya lalu menuliskan tanggal dan keterangan persetujuan pernikahan membuat Lisa tercengang.
"Ayo cepet tanda tangan! Saya takut kamu berubah pikiran."
"Astaga...."
"Ih buruan!"
— The Universe Gave Me YOU —