"Pagi, Miss."
Jihyo sekretaris Lisa menyapa saat ia berada di lantai paling dimana ruangannya berada. Sekretarisnya itu mengikuti sampai ia duduk di kursi kerjanya.
"Pagi juga, apa schedule saya hari ini?"
"Hari ini miss cuma tanda tangan beberapa dokumen terkait operasional perusahaan terus jam 10 nanti ada Rapat sama anggota manajemen senior tentang analisis dan new strategi perusahaan."
"Okay. Nanti saya kirim materi buat rapat nanti buat kamu baca juga ya."
"Baik, Miss. Oh ya, Pak Kim tadi nitip pesen."
Dahi Lisa mengerut, "Apa?"
"Jam 1 siang nanti nona Jennie ke perusahaan, miss harus gantii Pak Kim lunch sama nona Jennie."
"Emang Pak Kim kemana?"
"Ada Rapat sama investor terus lanjut seminar. Kalo Miss gabisa, saya bakal over ke Pak Jay atau Pak Chris aja buat nemenin Nona Jennie kayak biasa."
Ya, Jennie sudah biasa berkunjung ke Perusahaan untuk sekedar bermain maupun minta ditemani makan siang atau makan malam. Jika Pak Kim sedang tidak ada di Perusahaan atau schedulenya sangat sibuk, biasanya Pak Kim menyuruh Lisa maupun pegawai tinggi yang lain untuk menemani gadis bermata kucing itu makan.
Lisa lansung menggelengkan kepalanya, jika dulu ia selalu menolak kali ini ia menyetujui karena cepat atau lambat status gadis bermata kucing itu akan berganti menjadi istrinya.
"Gausah, gapapa. Nanti suruh Jennienya ke ruangan saya."
Dahi Jihyo lantas mengerut namun cepat - cepat kembali menormalkan wajahnya. Ia tentu saja terkejut sekaligus bingung karena ini pertama kalinya Lisa menyetujui permintaan untuk menemani Jennie.
"Baik, Miss. Ada lagi yang bisa saya bantu?"
"Kopi aja kayak biasa."
"Siap laksanakan!"
Lisa hanya tersenyum kecil melihat Jihyo lansung bergegas meninggalkan ruangan menuju pantry untuk membuatkan kopi.
Memikirkan Jennie, pikiran tiba - tiba terbesit untuk memesan cincin ...
Sebelum pukul 1 siang, Jennie akhirnya tiba di Perusahaan. Jihyo yang melihat putri Bos mereka tiba di lantai atas lansung segera bergegas menyapa.
"Selamat siang, Nona Jennie."
Dahi Jennie mengerut lalu lansung mencemberut bibirnya, "Papi ga ada di kantor pasti ya?"
Jihyo menganggukkan kepalanya. "Iya, Nona."
"Haish! Kebiasaan banget ga pernah ngabarin. Jadi aku lunch sama Om Chris atau Kak Jay nih?"
"Nona Jennie siang ini lunch sama Miss Lisa."
Jennie membulatkan matanya terkejut, "Lho?! Tumben dia mau?! Dunia mau kiamat kah?"
"Schedule Miss Lisa sedang luang hari ini, nona."
"Ya biasanya sibuk ga sibuk tetep gamau!"
Jihyo hanya tersenyum menanggapi, "Miss Lisa berpesan kalau Nona Jennie lansung masuk ke ruangannya saja. Mari saya antar, Nona."
"Huft! Gausah, aku bisa sendiri. Thanks ya."
"My pleasure, Nona."
Jennie lansung berlalu pergi ke ruang kerja Lisa. Ia membenarkan rambutnya terlebih dahulu sebelum membuka pintu.
Atensi Lisa segera teralih saat mencium bau parfume bayi yang selalu dipakai Jennie.
Ia lansung tertengun sebentar, gadis bermata kucing yang berusia hampir 25 tahun itu seperti menolak untuk menjadi dewasa. Lihat saja, pakaian yang dikenakannya hari ini memakai overall jumpsuit biru langit lengkap memakai penjepit rambut berbentuk pita diatas kepalanya.... mirip seperti gadis remaja yang baru masuk SMA.