03 : talk

745 140 9
                                    

Suara Lisa lansung mengintrupsi saat gadis bermata kucing itu hendak membuka pintu belakang mobil range over nya.

"Duduk di depan, saya bukan sopir kamu."

"Tapi kita ga sedeket itu buat duduk sampingan!"

"Ribet banget, nurut aja."

"Gamau!"

"Yaudah gausah ikut."

"Ish! Lo bisa ga sih lembut dikit?! Bujuk kek! Orang lagi patah hati juga!" Pekik Jennie geram, suasana hatinya belum membaik sedikit pun.

Jennie tadinya tidak mengharapkan apa - apa dan menebak jika Lisa hanya akan mengabaikan perkataannya.

Namun seperkian detik kemudian, telapak tangan besar wanita itu menepuk - nepuk pucuk kepalanya lalu mengusap helai rambutnya penuh sayang.

Tentu saja tubuh mungilnya seketika lansung membuka, ini pertama kalinya wanita itu bersikap hangat dan melakukan skinskip dengannya.

Tindakan Lisa berlansung tidak sampai lima belas detik, setelahnya ia maju membukakan pintu depan, "Ayo masuk." Katanya lembut

Tanpa sadar pipi chubby Jennie memerah bak kepiting rebus, tanpa membalas lagi ia lansung masuk kedalam. Sementara Lisa tak ambil pusing, ia menyusul gadis bermata kucing itu masuk kedalam lalu mulai mengemudikan mobilnya dengan tenang.

Keheningan menyelimuti sepanjang perjalanan, Lisa sesekali melirik ke arah Jennie yang nampak diam lengkap dengan wajah murung.

Nampaknya gadis bermata kucing itu sangat patah hati gara - gara putus cinta dan putus pertemanan.

"Kamu mau makan apa?" Tanya Lisa saat traffic light berwarna merah.

"Terserah."

"Sushi mau?"

"Gamau."

"Maunya?"

"Terserah."

"Pizza?"

"Gamau."

"Maunya?"

"Steak."

"Okay."

Gadis bermata kucing ini memang luarbiasa menguji kesabarannya, menyadari jika Jennie akan menjadi istrinya... ia tak dapat membayangkan apakah ia akan panjang umur hidup di dunia ini.

Ia kembali mengemudikan mobilnya sampai akhirnya mereka tiba di Restaurant Prancis bintang lima. Karena suasana hati Jennie sedang tidak baik, ia memesan ruangan VIP agar mereka makan dengan tenang.

Selagi menunggu pesanan datang, Lisa lagi - lagi mencoba mengajak Jennie yang murung berbicara. Mereka duduk berhadapan.

"Tumben ga berisik?"

"Ga liat orang lagi galau?"

"Oh."

"Oh doang?"

"Iya."

"Huft!"

Jennie mendengus sebal, ia berpindah duduk disamping Lisa lalu mengeluarkan ponselnya. Setelah membuka album foto, ia memperlihatkan salah satu fotonya bersama Winona kepada Lisa.

"Menurut lo cantikan gue apa dia?"

Lisa menaikkan sebelah alisnya, "Saya lebih tua daripada kamu. Coba ngomong yang bener."

"Menurut kakak cantikan gue—"

"Aku bukan gue."

"Ih repot banget protes terus!"

The Universe Gave Me YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang