Mas Rendra ku:
(Foto ruangan meeting )
Break meeting.
Kamu tidak percaya sama saya?
Keisha?
Keisha memutar bola matanya malas membaca rentetan pesan Rendra yang tak akan dia balas saat ia baru saja mengaktifkan ponselnya."Maaf, gak akan percaya lagi. Takut musyrik percaya sama setan," Gumam Keisha menatapi layar ponselnya.
Jahat bukan mengatai suami 'setan'? Tapi, sejujurnya Rendra lebih jahat dari Keisha. Istri mana yang akan baik-baik saja saat suaminya bobok di apartemen mantan dan mantannya pamer ke istri sah?Iya, kan? Lebih jahatan Rendra, kan?
"Udah, mas. Cukup, aku nggak akan kasih kamu celah buat nyakitin aku lagi." Keisha mencoba meyakinkan dirinya sendiri, ia menghela napas berat, "Memang cowok ganteng cuman kamu aja, mas? Gak, yang lebih ganteng banyak." Kesalnya tiba-tiba.Pada akhirnya kekesalan itu berakhir dan Keisha ketiduran di kereta. Sampai, alarm ponselnya berbunyi, dan membangunkan Keisha juga Elena. Ya, Keisha mengatur alarm ponselnya 15 menit sebelum kereta yang ditumpangi sampai di stasiun tujuan. Stasiun Yogyakarta atau lebih dikenal dengan Stasiun Tugu.
Jogja.
Sebahagia itu Keisha setiap kali dia menginjakkan kakinya di Jogja, tempat kelahirannya. Dulu memang keluarga Keisha tinggal di Jogja lalu pindah ke Jakarta karena Almarhum. Papa nya sukses membangun bisnis di Jakarta.
Mereka tiba di Jogja pukul tiga kurang sepuluh menit dengan menaiki kereta Argo Lawu tujuan Gambir – Yogyakarta. Dengan lama perjalanan enam jam lebih empat menit.
"Gue ngantuk, Kei. Tidur bentar," ucap Elena langsung merebahkan diri di kursi tunggu. Suasana masih gelap. Keisha dan Elena takut memesan taksi online di jam tiga pagi. Jadi, mereka memutuskan menunggu hingga matahari terbit baru meninggalkan stasiun.
"Udah sampai Jogja, dan Elena tidur," gumam Keisha melirik ke arah Elena dengan gelengan kepala. "Gue juga pengen tidur tapi ga bisa." Menghela napas panjang.Pukul 05.00 pagi, Keisha dan Elena pergi ke apartemen milik kenalan Elena yang disewa untuk tempat tinggal selama mereka di Jogja.
"Untung ada kenalan lo, El. Kalau nggak jadi gelandangan sampai jam 2 kita," kekeh Keisha sambil merebahkan diri di sofa.
"Masih bisa lo cengengesan?" Tanya Elena seraya membuka kopernya. Mengeluarkan baju-bajunya untuk ditata ke dalam lemari.
"Ya, gimana? Gue harus tetap waras sekalipun suami gue bobok sama cewek lain," Keisha mengangkat bahunya, lalu tersenyum tipis.
Orang gila mana yang masih bisa ha ha hi hi, padahal tahu suami sendiri bobok sama cewek lain? Ya, Keisha orang gilanya itu."Gue mau mandi, lo mandi setelah gue, terus abis itu kita sarapan." Ucap Elena yang sudah selesai menata baju-bajunya.Keisha hanya merespon dengan anggukkan kecil, dan Elena berlalu ke kamar mandi.
Keisha menunggu Elena sambil melamun, tiba-tiba saja dia menghela napas berat–mengingat sikap Rendra padanya selama ini.
"Keisha Anandita Raveena, lu itu manusia terbodoh yang ada di muka bumi ini sepertinya. Udah tahu suami lu itu setan, masih aja bertahan sampai 6 bulan," gumamnya geleng-geleng kepala, seakan heran dengan kebodohannya sendiri.
YOU ARE READING
Di antara dua hati
Romance+62836790xxxx: Suami lo di apartemen gue. "Nara?" ketik Keisha pada pesan dari kontak baru yang masuk ke ponselnya. +62386790xxx: Yaps, pacar suami lo. Kasihan, lo tidur sendiri. Keisha menghela napas berat membaca pesan dari Nara. "Lagi?" gumamnya...