Kekurangan cinta yang begitu dalam di kehidupanku membuatku menjadi sosok yang sangat tertutup. Berawal diasingkan oleh keluargaku sendiri hingga ditempat dimana pun aku tinggal. Hanya beberapa orang saja yang membuatku kuat meski tidak sehebar itu...
Arumi mengerjakan tugas sesuai SOP perusahaan tentunya. Dari mulai menjelaskan bagaimana cara pelunasannya nanti.
"Bagaimana kak, apa ada yang mau ditanyakan?" tanya Arumi sambil menatap teman Rehan, panggil saja Iki.
"Aku sudah paham kak, terimakasih"
"Ingat ya kak, tengatnya di tanggal yang sama bulan depan" ucap Arumi yang di balas anggukkan kepala Iki.
"Baik kak, kalau begitu permisi" ucap Iki yang di balas anggukkan kepala Arumi.
Rehan hanya tersenyum lalu mengikuti teman nya keluar.
"Woah, tidak ku sangka ada wanita secantik itu. Ku kira hanya di sosial media saja" dengus Iki.
"Kau jangan suka, aku akan menggaet nya" ucap Rehan.
Iki menatap Rehan takjub.
Untuk pertama kalinya, seorang Rehan ingin dekat dengan lawan jenis. Biasanya, kerjaan dia hanya menolak saking seringnya, Rehan di gosipkan penyuka sesama jenis. Apalagi, dia yang selalu nongkrong bersama Iki.
Iki menepuk pundaknya Rehan "semangat ya, sainganmu pasti banyak sekali"
Rehan berdecak "cih, tapi tidak ada yang setampan diriku" dengusnya.
Mereka pun menaiki mobil yang terparkir lalu pergi dari sana.
Arumi sedari tadi menatap keluar.
"Yang namanya Rehan tampan juga. Lain kali kalau kesini, kenalan kali ya.. Lagi pula, aku harus move on dari Alvian. Sudah berapa lama aku tetap menunggunya?" dengus Arumi.
***
Waktu pulang jam kerja pun tiba, Arumi tengah membereskan barang bawaannya ke dalam tasnya.
"Arumi, mau pulang bareng?" tawar teman kerjanya.
Dengan cepat, Arumi menolak nya.
"Tidak, nanti istrimu berpikir yang tidak-tidak" ucapnya.
Arumi segera memakai hoodie dan maskernya. Dia juga memakai topi hitam di kepalanya. Setelah itu, dia segera keluar dari kantornya. Kebetulan ada mini market di samping kantornya. Ada beberapa makanan yang harus Arumi stok di kost-annya.
Arumi pun masuk lalu mengambil keranjang untuk memasukkan belanjaannya.
Mulai berkeliling mencari bahan makanan. Sampai dia tidak sadar ada yang berdiri di sampingnya.
"Kau mau belanja apa?" pertanyaan itu sukses membuat Arumi menoleh dan kaget mendapati Rehan tengah berdiri di samping nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bagaimana bisa kau disini?"
"Tentu saja, menunggu waktu kerjamu selesai"
Arumi pun mengalihkan pandangannya lalu mulai berjalan kembali yang di ikuti Rehan.
