Prolog

80 11 0
                                    

Rumah, setiap orang yang berada di dunia ini pasti menginginkan tempat ternyaman. Mau itu berbentuk bangunan maupun tidak, asalkan nyaman mereka pantas dijadikan tempat berlindung dari segala hal

Derum mobil terhenti di depan pekarangan rumah yang terlihat kosong, banyak rerumputan liar di area halaman depan. Rumah minimalis dengan dua lantai terkesan klasik saat dipandang.

Manik ruby miliknya menatap kedepan dengan ke-enam pemuda disampingnya, rumah yang selama ini mereka huni kini tersisa satu...

Berada di tengah kota namun suasana sepi layaknya tak ada penghuni, terlihat banyak jajaran rumah di kanan kiri tetapi tak ada satupun yang terlihat di pandangan mereka

Langkah kakinya mendekati ambang pintu lalu membukanya dan memperlihatkan ruangan depan yang tampak sedikit berantakan karena debu dan sarang laba-laba

Perasaan yang sulit diungkapkan terpendam di benaknya, ditambah waktu yang berlalu begitu cepat membuatnya sulit untuk mengetahui apa yang dirasakan ke-enam adik²nya ini.

Ditambah saat ini mereka mencoba untuk membuka lembaran baru untuk menjalani hidup yang telah mereka habisi di kampung lama....

'Semoga ini yang terbaik' lirih pemuda tersebut saat menatap ke segala arah dan terhenti saat menatap ke-enam pemuda yang menatap dirinya dengan tatapan yang sulit dibaca. Halilintar Aryanka Louis
____________________________________________________________________________

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kak Hali sakit mata kayaknya"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Gue... ga bisa Fan"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"MENURUT LO INI APAAN HA!!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ck terserah"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"A-apa?!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"BANGSATTT!! DIMANA ADEK GUE!!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Apa apaan ini!!. Apa yang terjadi?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Abang!!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Oke lu harus ke RS"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Abang... Dia datang"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Selama ini gue udah sabar sama kelakuan lo tapi gue udah gak akan nahan diri sekarang"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"HEH TIANG MONAS, DIEM LUU"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"SOLAR! JAGA UCAPAN KAMU!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Mereka gak bakalan ceburin thornie ke kolam lagi kan?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Jangan atau gua paksa lu makan pizza durian"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Gem masih engga percaya, tapi.. tapi semuanya terjadi gitu aja"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ck sial"

____________________________________________________________________________

Tunggu kelanjutannya~
See you again

ᕼOᗰETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang