Kiss Me

122 21 0
                                    

Kata-katanya membuatku merasa hangat seperti hari yang cerah. Sekarang, aku siap untuk menghadapi dunia.

"Aku baik-baik saja, Lisa. Mari pergi ke gala"

"Masih awal. Kenapa tidak pergi ke tempat lain? Aku yakin kau akan menyukainya" Lisa duduk di depan kemudi setelah menyuruh sopirnya pulang duluan.

Aku membiarkan Lisa berkendara dalam diam saat aku tenggelam kembali ke pikiran sedih. Aku pikir ayah dan ibuku akan berpihak padaku. Mereka seharusnya, bukan? Tapi sebaliknya, mereka menyalahkan ku dan mengecilkan hatiku dari mengejar karir dan kebahagiaan yang ku inginkan.

"Hai, sayang. Kita sudah sampai"

Lisa membuka pintu untukku, dan kami berdua bersandar di kap mobilnya. Angin sepoi-sepoi yang dingin menyapu wajahku.

"Ini seperti yang ku butuhkan, Lisa"

"Sudah ku bilang kau akan menyukainya"

"Aku belum pergi ke pantai untuk waktu yang lama. Terima kasih sudah membawaku ke sini"

"Hanya kau, aku, laut, dan bulan. Kau bisa menjerit menuntaskan hal yang terpendam di dalam hatimu" dia menunjuk ke laut tidak jauh dan tersenyum padaku.

"Kau berpikir itu benar-benar ide yang bagus?"

"Aku melakukannya kadang-kadang. Cukup hirup dan berteriak sekeras yang kau mau. Coba saja. Kau akan merasa lebih baik, aku bersumpah"

Semua kesedihan dan kemarahan menggelembung di dalam diriku. Aku merasa seperti bom yang akan meledak. Dia benar, aku merasa ingin berteriak. Dan aku memiliki pantai ini untuk diriku sendiri.

Aku bersandar di lengannya, menonton laut berkilau di bawah sinar bulan dan berteriak sekeras mungkin untuk orang-orang yang menyakitiku, aku akan membuktikan bahwa aku bisa menjalani hidup dengan baik.

"Thats my girl!" Bertukar tos, kami berdua tertawa pada diri sendiri.

"Itu terasa sangat baik. Aku tidak akan meremehkan kekuatan penyembuhan dari mengutuk pada angin"

"Kapanpun kau perlu berteriak pada seseorang atau sesuatu, cukup beritahu aku. Aku akan membawamu ke sini"

"Terima kasih telah membawa ku ke sini. Tempat ini membuatku lebih baik"

"Aku hanya ingin lebih mengenalmu. Sekarang, akhirnya aku dapat mengetahui seperti apa dirimu sebenarnya"

"Lalu kau akan menemukan seorang pecundang-,,,"

"Kau cantik. Aku mengagumimu keberanian mu, Rosé" Lisa menggenggam wajahku dan menatapku dalam-dalam, siap untuk melihat jiwaku.

"Lisa,,," pipiku menjadi panas di bawah sentuhannya dan tatapannya yang manis.

"Kau kuat, jauh lebih kuat dari yang kau pikirkan" Lisa mengangkat daguku, merapatkan bibirnya dengan milikku. Sebuah gelombang keinginan mengalir di dalam diriku.

"Rosé, kau aman di sini. Biarkan semua masalah hilang. Biarkan aku memberi cinta yang pantas untuk kau dapatkan" dia dengan lembut menekan bibirnya melawanku dan mencium ku dengan lembut.

Seharusnya sulit untuk percaya, tapi sekarang, Lisa mengembalikan kepercayaan dalam cinta dan hidupku. Ciumannya terasa benar. Aku ingin lebih darinya.

Aku menaruh tanganku di dadanya, bersandar padanya, bibirku menekan lebih keras membalas ciumannya. Dengan lembut menggigit bibir bawahnya dan menghisapnya, membuatnya sedikit tertawa. Dia kembali dengan intens padaku.

"Mmm, Rosé, aku tidak bisa berhenti menciummu"

"Kiss me, Lisa"

Dia menjilat ku, dan aku mengejar lidahnya ke dalam mulutnya, dimana dia berputar di sekeliling ku. Lidahnya berputar dan membelai lidahku, napas bertabrakan dalam pusaran panas. Aku mencengkeram bajunya.

Ciuman ini begitu manis. Aku merasa gemetar dan hangat di dalam perutku. Menarik diri, Lisa menekan dahinya ke dahiku. Dan aku tertawa pada kelembutannya.

"Kau selalu begitu manis. Tapi lebih baik kita berangkat sekarang. Aku tidak ingin kita terlambat untuk gala"

"Kita akan sampai tepat waktu, Rosé"



°°°




💋💋

See y!

ROSÉ [CHAELISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang