VIII🔞

173 9 3
                                        

Jeongin menangis selama tiga puluh menit, menguat Changbin kebingungan.

"Sudah ya jangan menangis lagi" Bisik Changbin pada pemuda manis yang kini berada di pelukannya.

"T-tapi hikss... Saya ingin yang mulia" Ucap Jeongin dengan suara serak karena terlalu banyak menangis.

"Tapi kau akan merasa kesakitan Baby" Sahut Changbin dengan nada selembut mungkin.

"Philippe mengatakan itu menyenangkan"

Seingat Changbin, Xavier, itu nama pelayan yang melayani Jeongin selama ini. Ia mengangguk paham.

"Apa kau yakin? " Tanya Changbin memastikan.

Jeongin mengangguk dengan semangat. Changbin yang melihat itu terkekeh gemas.

Changbin mencium bibir Jeongin dengan lembut, Jeongin sangat kaku ketika membalas ciumannya. Tangan Changbin tak tinggal diam, ia memasukan tangan kanan nya kedalam piyama tipis yang Jeongin kenakan.

"Eunghhh"

Lenguhan keluar dari bibir si manis kala Changbin memilin puting nya dengan lembut. Ia melepaskan ciumannya beralih mengendus leher mulus milik Jeongin.

"Harum mu seperti bayi" Bisik Changbin sebelum kemudian menarik baju yang Jeongin kenakan.

Ia cukup terkejut ketika melihat Jeongin tak memakai dalaman membuat pemuda manis itu telanjang bulat saat ini.

"Wow" Gumam nya kagum.

Tubuh Jeongin lebih kecil dari Minho, Changbin terus menatap setiap inci tubuh si manis dengan lekat. Membuat pemuda manis itu menunduk malu.

"Jangan melihat ku seperti itu, Yang mulia" Ucap Jeongin yang kini tengah menunduk malu.

Changbin terkekeh gemas melihatnya tingkah laku Jeongin yang malu-malu. Ia menunduk mendekatkan wajahnya pada telinga si manis.

"Jeong, panggil aku kakak ketika kita sedang di ranjang" Bisik Changbin sebelum kemudian mengusap paha Jeongin dengn lembut.

"Shhhh"

Changbin mendorong tubuh mungil Jeongin membuat pemuda itu berbaring di bawahnya dengan tak berdaya.

Changbin menanggalkan pakaiannya, kini keduannya telajang bulat. Changbin menyodorkan kejantanannya di hadapan Si manis membuat pemuda itu berdecak kagum.

"Besar sekali milik kakak" Gumam Jeongin dengan wajah yang merona membuat Changbin terkekeh geli.

"Kau pernah memakan lolipop? " Tanya Changbin dan di balas anggukan oleh si manis.

"Bayangkan kalau ini lolipop"

Jeongin mengangguk, ia memejamkan matanya sebelum meraih kejantanan Changbin yang sudah berdiri tegak di hadapannya.

"Ahhh"

Desah Changbin kala kejatanannya memasuki mulut hangat si manis. Jeongin menghisap kejantanannya dengan rakus, pemuda itu benar benar menganggap kalau itu lolipop.

"Ahhh, yaaa begitu sayang"

Changbin mendorong kepala si manis untuk menghisapnya semakin dalam. Hal itu membuat wajah Jeongin memerah karena tersedak beberapa kali.

"Ahhhh" Beberapa menit kemudian Changbin menyemburkan cairannya di dalam mulut si manis.

"Manis kakak" Ucap Jeongin sambil menjilati ujung penisnya.

"Baby, berbaring lah" Jeongin pun menurut dengan perintah Changbin. Ia berbaring di bawah Changbin. Matanya mengerjap beberapa kali menunggu apa yang akan Changbin lakukan padanya.

The Concubine's SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang