Alasan Changbin memilih ketiga selirnya itu, karena hanya mereka lah yang jarang bertengkar dengan yang lain. Namun ternyata Changbin salah menilai.
Ketiganya sudah berada di sebuah ruangan untuk di jadikan tempat berdiskusi, duduk melingkar di sebuah meja bundar.
Hyunjin dan Jeongin saling bertatapan dengan sengit, sedangkan Seungmin sibuk membaca beberapa arahan yang di berikan sekretaris yang di maksud oleh sang Kaisar.
"Hei, Tuan muda yang lemah lembut. Kau tidak ingat apa yang di katakan yang mulia? Kita harus membuat pesta yang mewah meriah. " Ucap Hyunjin, bukan tanpa alasan Hyunjin berkata seperti itu.
Jeongin baru saja mengusulkan pesta yang sederhana dan Hyunjin yang terbiasa dengan pesta yang glamor merasa keberatan akan hal itu.
"Yang mulia tidak pernah berkata seperti itu. " Sahut Jeongin dengan nada yang terdengar dingin.
Seungmin melirik ke arah keduanya beberapa detik, kemudian kembali fokus pada tugasnya. Seungmin bertugas memilih dekorasi bunga dan hidangan untuk acara, sedangkan Hyunjin dan Jeongin yang memilih dekorasi ruangan dan undangan. Jadi Seungmin tidak terlibat dalam pertengkaran keduanya.
"Yang mulia memanggilku karena aku sudah terbiasa dengan kehidupan yang mewah. Artinya, beliau meminta kita untuk membuat pesta yang mewah. " Ucap Hyunjin sambil tersenyum ke arah Jeongin.
Pemuda manis itu memalingkan pandangannya sebelum kemudian berucap.
"Pelaku pembunuhan mendiang Kaisar belum tertangkap. Menurutku kita membuat pesta yang sederhana saja, kalau kita membuat pesta yang mewah dan pelaku pembunuhan itu datang lagi... "
Hyunjin tersenyum dengan masam, ia tidak menyangka bahwa Jeongin yang pemalu ternyata sekeras kepala ini. Hyunjin pun melirik ke arah Seungmin yang sedari tadi diam.
"Pangeran Seungmin, bagaimana menurut anda? " Merasa namanya di panggil, Seungmin menoleh ke arah keduannya sebelum kemudian mengatakan Kata-kata yang menusuk hati.
"Aku sibuk! Jangan libatkan aku dengan pertengkaran konyol kalian. " Ucap Seungmin dengan wajah datar, lalu pemuda manis itu kembali fokus kepada pekerjaannya.
Hyunjin memasang ekspresi tersakiti sambil memegang dadanya, sedetik kemudian ia kembali menaruh atensi kepada Jeongin.
"Walaupun tuan muda seorang bangsawan, tuan muda tidak bisa bergaul dengan orang-orang. Tetapi aku sudah diundang menghadiri pesta di beberapa negara. Jadi, bukankah pendapatku lebih tepat?. " Ucap Hyunjin menyomb dirinya.
Merasa tidak ada jawaban, Hyunjin menoleh ke arah Jeongin yang tengah menunduk. Tidak kah ucapannya berlebihan?, namun setelah ia perhatikan lebih jelas. Ternyata Jeongin tengah menertawakan nya dengan suara yang kecil. Dan hanya Hyunjin yang menyadari hal tersebut.
"Tuan Hyunjin, ternyata kau terlalu lama melihat matahari, sampai kau berpikir bahwa kau juga tinggal di langit. " Sahut Jeongin dengan nada terdengar mengejek.
Hyunjin mengela nafas jengah, ternyata dugaannya selama ini benar. Jeongin tidak sependiam yang orang-orang kira, pemuda manis itu menutupi sifat aslinya di depan banyak orang. Dan ketika tidak ada orang dia akan menujukan sifat aslinya. Seungmin pun merasakan hal yang sama, ia menoleh ke arah Jeongin dengan raut wajah yang sulit di artikan.
"Tuan muda yang lemah lembut, aku tau ada sesuatu dengan sifatmu itu. Tapi aku tidak menyangka kau menujukannya kepada kita. Lucu juga. " Ucap Hyunjin kemudian menarik dagu Jeongin untuk menatapnya.
"Taring yang kau tunjukan begitu lemah dan tidak berguna. Manis sekali. "
Kesal, hanya itu yang terukir di raut wajah Jeongin sekarang. Ia merasa lebih kesal lagi ketika Seungmin ikut meyahuti perkataan Hyunjin.
![](https://img.wattpad.com/cover/376471863-288-k70460.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Concubine's Secret
RomanceChangbin adalah Seorang Kaisar dari sebuah negara yang besar, ia membangun Harem untuk memperkuat posisinya, dari ancaman para pendukung saudara tirinya yang sudah mati karena mencoba merebut tahta nya. Tanpa Changbin sadari, ternyata para selirnya...