"Yang mulia, saya sud—Oh Wow" Ucapan Chan terhenti ketika melihat Changbin yang tengah menghunus kan pedangnya ke arah Hyunjin."Chan, biasakan ketuk pintu dulu" Protes Changbin kepada sahabatnya.
"Mohon maaf, Yang mulia. Saya harus menyampaikan pesan dengan segera. " Ucap Chan sambil membungkuk hormat kepada Sang Kaisar.
"Ck, cepat lah. " Perintah Changbin dengan kesal. Ia menurunkan pedangnya dan kembali duduk.
"Mengenai kelompok Bloody rose ternyata, kelompok itu sudah mendapat izin dari mending Yang mulia Kaisar pertama. Dengan kata lain kelompok itu ada di bawah kuasa Kekaisaran dan mereka tidak akan membunuh atau mencelakai anggota keluarga Kekaisaran. " Ucap Chan.
Mendengar ucapan Chan membuat Hyunjin mengangguk bangga. Sedangkan Minho meliriknya dengan tatapan tidak suka.
"Hahhhh" Changbin menghela nafas dalam. Ia menatap tajam ke arah Chan..
"Kau lama sekali" Keluhnya pada Chan yang kini hanya tersenyum.
"Saya harus membaca seribu halaman untuk menemukan simbol itu, Yang mulia. " Ucap Chan.
"Tuan Chan benar, Yang mulai. Bahkan saya mempunyai dokumen-dokumen yang di bubuhi stempel milik mendingan Kaisar. " Ucap Hyunjin drngan bangga.
Changbin yakin Hyunjin tidak akan berbohong karena stempel itu memiliki sihir suci jika bukan Kaisar resmi stempel itu tidak akan mau bergeser barang sejengkal pun.
"Minho dan Hyunjin. Pergi lah, Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian" Perintah Changbin.
Setelah kepergian kedua selirnya Changbin menjelaskan apa yang baru saja terjadi kepada Chan.
"Nanti malam, tolong panggilkan Hyunjin lagi. Aku akan mengerjakan pekerjaan yang sudah menumpuk ini" Ucap Changbin kemudian kembali ke meja kerjanya.
"Chan? Menarik bukan? "
Chan yang sudah duduk di tempatnya menoleh kearah Changbin dengan wajah yang terlihat kebingungan.
"Para selirku, tadi saat mereka berjalan memasuki ruangan. Aku bisa membaca karakter mereka dari cara berjalan. Menarik sekali" Ucap Changbin sembari terus memandang ke arah pintu yang tertutup.
°
Malam harinya, Hyunjin sudah berada di ruangan Changbin. Ia membawa dokumen yang tadi ia bicarakan.
"Apa kepala keluarga mu tau tentang ini?" Tanya Changbin sambil fokus membaca dokumen yang di berikan Hyunjin.
"Tidak, Yang mulia. Yang di wariskan untuk mengelola kelompok ini adalah kakak saya. Sedangkan ayah hanya diwariskan kelompok dagang" Jawab Hyunjin dengan senyum manis yang terukir di bibirnya.
"Baiklah, aku mempercayai kata-katamu. Tapi aku tidak bisa percaya sepenuhnya" Ucap Changbin sembar menyerahkan dokumen yang baru saja ia baca.
"Tidak ada bukti bahwa kelompok Bloody rose tidak mengkhianati ayahku" Mendengar ucapan Changbin membuat senyuman Hyunjin luntur.
"Yang mulia, mencurigai saya? " Tanya Hyunjin dengan raut wajah sedih.
"Aku mencurigai semua orang" Jawab Changbin dengan raut wajah yang sulit di artikan.
Changbin mengambil secarik kertas yang ia dapatkan beberapa hari lalu. Hyunjin membuka surat itu tanpa basa basi. Ia terkejut dengan isi surat itu.
"Apa pendapatmu tentang itu? " Tanya Changbin kepada Hyunjin yang masih terdiam.
"Bukan Bloody rose yang menulis surat ini. Sepertinya seseorang ingin mengkambing hitam kan semua ini"
"Semua ini? "
![](https://img.wattpad.com/cover/376471863-288-k70460.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Concubine's Secret
RomanceChangbin adalah Seorang Kaisar dari sebuah negara yang besar, ia membangun Harem untuk memperkuat posisinya, dari ancaman para pendukung saudara tirinya yang sudah mati karena mencoba merebut tahta nya. Tanpa Changbin sadari, ternyata para selirnya...