9. MAAFKANN SAYA KOMANDAN..

624 12 4
                                    

Malamm makinn tinggi suasana makin panas. Dion sudah tidak mampu mengendalikan nafsunya, jagoannya yang masih tersegel di celana dalam itu meronta ronta ingin segera diajak, komandan bimopun sama. Semakin lama nafsu yang sudah sampai ubun-ubun membuat dion memberikan sebuah gigitan-gigitan dileher komandan. Dan lidahnya menyapu setiap senti wajah komandan itu. Namun tiba tiba komandan seperti tidak merespon dan menghentikan semua adegan tersebut, untuk beberapa saam ia mematung.
"Komandan" Tetapi tidak ada jawaban dari komandan. Dion yang masih dikuasai nafsu mencoba kembali melayangkan ciuman ke bibir komandan yang manis itu tapi ia mengelak.
"Dion" Ucapnya
"Iya komandan"
"Kau menikmatinya? " Dengan ragu ragu dion mengangguk, apa yang terjadi dengan komandannya ini, ia takut jika tiba tiba ia akan dihajar atau sebagainya. Tetapi bukankah yang memulai duluan adalah komandan.
"Dion, sedikit banyaknya kau tentu sudah dengar tentang cerita perjodohan itu bukan? Sumpah demi apapun aku tidak menghamili perempuan itu, ini hanya sebuah kesalah pahaman? "
Tentu saja dion heran dengan tatapan komandannya yang penuh dengan tanda tanya, lalu kenapa pula ia jelaskan semua ini kepada dion. Tatapan komandan semakin nanar.

"Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku menetang ayah, selama ini ia telah menguasai semua kehidupanku, apa yang harus aku lakukan, mana yang baik dan mana yang tidak, apa yang ia sampaikan aku harus ikuti meskipun aku tidak menyukainya, dan aku tahan semua itu sendirian, aku tidak berani menentang ion, benar kata beliau aku pengecut, bencong"
Dio  bingung harus berbuat apa. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya apabila seorang lelaki dihadapannya menangis, dion memang menikmati bersetubuh dengan komandan tapi hal ini masih sangat baru.

""Komandan baik baik saja? " Ucap dion

Komandan tidak menghiraukan pertanyaan dion itu ia malah memilih melanjutkan ceritanya
"Tapi sekarang aku sudah punya keberanian ion. Untuk pertama kalinya pula aku merasa lega, keberanian itu tiba-tiba muncul, kau tahu apa alasannya? "
Dion menggeleng.
"Kau ion. Kau" Mendengar hal itu tentu saja dion sangat tersanjung namun kebingungan didalam pikirannya makin bertambah-tambah, ia ingin segera menyangkal tetapi detak jantungnya makin meningkat seiring dengan ucapan yang keluar dari bibir seksi komandan itu.
"Komandan... "
"Aku tau ini semua salah. Aku juga tidak tau kapan ini terjadi, tapi semakin aku menahan lajunya semakin ia memburu, aku tidak bisa menjelaskan bagaimana perasaan nyaman itu tumbuh setiap kali kita bersama, aku merasa bahagia ketika melihat kau tersenyum dan seketika semua bebanku terasa lapang, ketika kita berpelukan... "
"Komandan... "
"Aku tidak pernah dipandang seberharga ini dengan tulus ion, hanya tatapanmu.. Ia mata ini membuat aku berada jauh ke dimensi yang aku sendiri tidak bisa menjelaskannya..." Ia mengangkat tangannya kearah mata dion. Lalu membelainya. Lalu turun ketangannya duon dan menggenggamnya. Ia cium tangan itu dengan tulus, lalu ia arahkan kedadanya.
"Kau dengarlah, jantungku memberu" Komandan merarik napas panjang.

"Dion aku ingin selalu bersamamu sepanjang sisa hidupku, aku mencintaimu, aku.. " Mendengar hal itu tentu saja dion merasa terkejut. Meskipun ia merasakan hal yang sama namun dikepala nya ini sebuah kesalahan dan ia tidak boleh terlarut kedalamnya.
"Komandan, ini semua tidak benar. Aku menyukai setiap kali komandan mendesah karenaku, aku juga nyaman ada disini menemani komandan, tapi aku kira kita hanya lelaki dewasa yang sama sama saling bantu untuk melampiaskan hasrat sex kita, hanya itu, tidak lebih, aku tidak bisa membayangkan perasaan yang tumbuh lebih dari itu.. "Kata kata yang keluar dari mulut dion begitu saja membuat bimo menitikkan airmata, bagaimana mungkin seorang komandan yang gagah dan tegas menangis karena cinta dan lelaki pula.
" Maafkan aku komandan, tapi ini sudah terlalu jauh"

"Kenapa ion bukankah kau menikmati tiap kali kita bercumbu, atau ketika kau menjilati tubuhku, atau ketika kau menggenjotku tanpa ampun, kau suka ini kan" Bimo lansung memegang kepala duin lalu menciumnya dengan paksa ia sedot bibir dion dan lidahnya secepat mingkin menyapu wilayah itu"
"Komandan" Ucap dion belepotan
Tetapi komandan tidak peduli dan terus saja melumat bibirnya tetapi kali ini, ia mulai meremas tonjolan dion yang ada didalam celananya.
"Komandan, cukup" Sergah dion sambil mengehntikan adegan tersebut.
"Kenapa ion? "
"Entahlah, komandan aku pikir selama ini hanya sekedar sex, tidak lebih"
"Hanya sex? "
"Ya,  hanya sex"
Mendengar hal itu tentu saja bimo semakin kecewa dengan semua hal yang terjadi, ia pikir dionlah satu satu tenoat ia untuk oulang saat ini, dan percintaan pertamanya dengan lelaki ini membuatnya bekali kali lipat lebih hancur. Ia menangis.

"Komandan, aku minta maaf. Tapi ini sudah terlalu jauh.. " Ulangnya.
"Lebih baik kita tidak bertemu dulu, malam ini masa ganti rugi ku sudah habis kan, aku pamit ya komandan.. " Sebenarnya berat untuk dion mengucapkan hal ini tapi ia tidak menunjukkan ekspressi itu lebih jauh. Alasannya, jelas ia tidak ingin komandannya ini tau apa yang sebenarnya ia rasakan. Tiba tiba tangannya dioegang oleh komandan
"Ion aku tidak pernah memohon seperti ini pada orang kain, tapi kumohon tinggallah.. " Ia pegang tangan komandan dengan tangan satunya, lalu ia angkat dan letakkan kembali kepaha komandan, ia memberikan senyuman paling manis

"Maaf komandan, aku tidak bisa terus terusan ada disini, aku harus melanjutkan hidup, aku pamit"
"Ion tolongkag tetap disini"
Lalu dion berdiri dan menuju pintu kamar, didalam hati nya ada perasaan mengganjal yang laur biasa. Tapi ia tentu tidak bisa menuruti itu semua, dion masih berusaha memikirkan semua hal yang akan terjadi setelahnya, makanya ia harus pergi.
Sedangkan komandan hanya terpaku dengan airmata yang terus mengalir. Semua orang meninggalkannya, keluarganya, mantan oacarnya dulu dan sekarang dion. Buat apa ia punya segala hal seperti ini.
"Aargh anjing, " Komandan bangkit, berteriak dengan keras lalu menghancurkan apa saja yang ia kihat, hingga kaca yang berdiri kokoh disamping tempat tidurnyapun ia tinju sekuat tenaga. Malam yang ia pikir akan jadi malam paling indah berubah menjadi kesakitan yang parah.
______________

DION DAN KOMANDAN BIMOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang