C.2

105 14 2
                                    

Jake's Apartemen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jake's Apartemen

Suasana apartemen Jake terlihat remang-remang, bukan karena mati lampu melainkan dia memang menyukai suasana pencahayaan seperti ini. Pria itu saat ini berada di ruang dapur, tepatnya di depan kulkas sembari menikmati selembar roti di tangannya.

Mata bulatnya menelisik isi kulkas, bukan karena apa tapi saat ini ia tengah berpikir harus memasak menu apa untuk malam ini.

" Hm..."

Sebenarnya ia ingin membuat makanan simpel saja untuk malam ini tapi karena ia kedatangan tamu yang sangat special, jadi adrenalinnya terpacu untuk membuatkan tamu special itu dengan hidangan yang paling menarik menurutnya.

" Tidak perlu terlalu serius untuk menyambutku honey.." Suara lembut itu mengintruksinya, Jake otomatis mendongak dan melihat sosok itu, senyum khasnya tanpa terkontrol langsung menghiasi wajah tampannya.

" I'm very happy, so sit tight and wait a moment baby..." Sosok itu hanya bisa menggeleng pelan, dia sangat tahu wajak pria di hadapannya jadi sepertinya percuma saja ia melarangnya, ia pun mendekati Jake yang masih duduk di depan kulkas dan berjongkok di samping Jake.

Jake otomatis memutar tubuhnya untuk menghadap tamu specialnya itu tanpa melunturkan senyumannya.

" OK, fine, I'll wait but be careful, don't get hurt while cooking, understand?" Seperti seekor puppy, Jake mengangguk patuh.

" Call!!" Jake terkekeh kecil, sosok di depannya tersenyum tipis melihat tingkah menggemaskan itu.

" Tunggalah di ruang tamu, istirahatlah sejenak sampai hidangannya selesai baby..." Kilat mata Jake berubah, ia meraih kedua sisi wajah putih yang bersemu itu dan mendaratkan sebuah kecupan manis nan lembut di belahan bibir merah ranum itu.

Setelah kecupan itu terlepas meski jarak kedua masih sangat dekat, pria dengan surai blonde itu pun mengangguk pelan dengan senyum tipis di wajahnya.

" Baiklah.." Jawabnya dengan sedikit berbisik, tanpa rasa canggung, ia kembali memberikan kecupan kilat di bibir tebal Jake dan membuat pria itu salah tingkah setelah kepergiannya.

" How cute..." Gumam Jake kemudian melanjutkan kegiatannya.

✎⸺♫

Ke esokan harinya

Kafetaria utama universitas terlihat ramai, satu persatu para mahasiswa berdatangan dan membuat suasana kafetaria menjadi ramai.

Setiap meja terisi dengan berbagai kelompok dan tentu saja ada satu meja yang selalu menjadi pusat perhatian, bagaimana mungkin mereka mengabaikan pemandangan indah yang bertabur berlian di ujung saja.

Seperti yang selalu terjadi, para 'bintang' tiap fakultas berkumpul disana.

Dimulai dari pria tersohor dari fakultas kedokteran, Lee Heeseung sekaligus pria yang memiliki pesona diluar nalar, meski sifatnya sangat dingin, masih banyak wanita bahkan pria berstatus bottom menggilainya.

MINE - SUNJAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang