Rumah Keluarga Wulansari

21 6 0
                                    

Hola! Silakan membaca cerita ini. Jangan lupa untuk meninggalkan jejak berupa vote dan comment. Semoga harimu tidak di teror keluarga Wulansari! Merci!

Keluarga Wulansari adalah keluarga yang harmonis, warga sekitar sering melihat keluarga tersebut berkebun setiap paginya. Aktivitas yang dilakukan sama halnya dengan warga sekitar, mereka bertetangga, bersosialisasi dan anak-anak keluarga itu juga bermain dengan anak-anak yang lain. Tidak ada yang aneh, semua tampak normal seperti aktivitas manusia pada umumnya. Kecuali, letak rumah mereka yang berada di ujung desa dan minim pencahayaan lampu jalan. Ketika malam tiba, rumah mereka akan tampak menyeramkan dan suram, karena rumah itu hanya memiliki dua lampu penerangan yang berada di ruang tamu dan dapur.

Keluarga Wulansari terdiri dari Kakek, Ayah dan Ibu serta tiga orang Anak. Istri Kakek sudah lama meninggal, tepatnya 10 tahun yang lalu. Sekarang Kakek lebih sering menghabiskan waktu di kamar atau duduk di teras rumah sambil di temani segelas kopi hangat, sedangakan Ayah adalah seorang pekerja buruh lepas yang menunggu orang untuk menggunakan jasanya, Ibu hanyalah seorang IRT dan Anak-anak mereka benama Alin yang berusia 13 tahun, Eno yang berusia 8 tahun dan yang paling kecil adalah Niza yang berusia 6 tahun. Jarak umur mereka semua tidak jauh, maka dari itu sering terlihat bermain bersama di perkarangan rumah.

Hingga suatu hari terjadi sebuah peristiwa yang menggegerkan semua warga desa tersebut! Keluarga Wulansari hilang! Setelah seminggu tidak ada terlihat oleh warga, akhirnya mereka mendatangi rumah tersebut dan tidak menemukan siapapun di dalamnya. Namun, ketika memasuki kamar Kakek mereka melihat sebuah tubuh yang telah busuk dan ada belatung. Mereka mendekat untuk mengetahui siapa jasad tersebut. Itu Kakek! Yang mati dengan keadaan yang mengenaskan, lehernya hampir putus dan dan luka di perutnya sangat parah, bahkan ususpun keluar dari badan Kakek. Warga yang melihatnya tidak sanggup untuk menahan mual dan segera pergi dari kamar itu. Mereka juga menemukan jejak kaki yang berwarna merah mengarah ke kebuh belakang rumah itu. Mereka tidak berani untuk mencari tau lebih lanjut.

Pak Bondon selaku Kepala Desa setempat segera menguhungi polisi dan melaporkan kejadian tersebut. Tak lama dari panggilan tersebut, polisi datang dan segera memeriksa keadaan di dalam. Tidak lupa memasang garis kuning sebagai batas antara tkp dan yang lain. Banyak warga yang melihatnya dari luar, para ibu-ibu penasaran, sedangkan yang bapak-bapak sudah mengetahuinya duluan tadi. Polisi segera mengamankan mayat Kakek dan mengidintefikasi kejadian tersebut, polisi juga meminta beberapa saksi yang melihat peristiwa ini.

Setelah rumah tersebut di bersihkan oleh polisi, warga segera bubar dan pulang ke rumah masing-masing. Walaupun mereka masih penasaran dengan apa yang terjadi terhadap keluarga Wulansari. Tetapi, setelah sebulan kasus tersebut di tutup begitu saja oleh polisi, tanpa penjelasan apapun. Polisi berkata kekurangan barang bukti dan saksi saja tidaklah cukup.

Sejak saat itu masih menjadi misteri kemana perginya semua keluarga Wulansari dan kenapa mayat Kakek bisa seperti itu, rumah yang awalnya sudah suram sekarang tambah mencekam, hawa dingin selalu terasa di dekat rumah tersebut. Entah kenapa warga merasakan hawa mistis.



Salam, renz🛸

Mistery The Wulansari FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang