Chapter-3

321 58 20
                                    

.
.
.

"Darimana?"

Xiao Zhan tidak pernah berbohong seumur hidupnya tetapi, hanya malam ini saja."Karena teman-teman ku bertengkar dengan sekolah lain jadi, sebagai seorang ketua OSIS, pak guru memintaku untuk menemaninya bertemu teman-teman ku. Dan baru pulang."Lagipula, apa yang dia katakan tidak sepenuhnya bohong.

"Benarkah?" Kepala Xiao berdiri dari duduknya dan mendekati putranya. Xiao Zhan mempertahankan wajahnya bahwa ia tidak berbohong. Sangat mudah mengetahui bahwa ia sedang berbohong.

Xiao Zhan menutup mulutnya untuk menahan segala sesuatu yang saat ini sedang ia rasakan. Beberapa kali hingga kepala Xiao itu merasa cukup.

"Kau tahu bahwa kemanapun kau melangkah, aku tahu."

Xiao Zhan baru berani membuka mulut nya saat beberapa lembar foto di letakkan diatas meja kaca. Ya, itu foto nya bersama Yibo. Seharusnya dia tahu bahwa percuma berbohong jika kemanapun ia melangkah, pasti di awasi.

"Sejak kapan kau menjadi seorang pembohong? Sejak kapan kau berteman dengan anak-anak berandalan seperti mereka? Mulai malam ini, kau tidak diperbolehkan untuk berbicara bahkan berteman dengan laki-laki itu. Besok kau pakai sopir. Ini adalah peringatan terakhir ku. Kau dengar?"

Xiao Zhan mengangguk.

"Berjanjilah."

Xiao Zhan menggigit bibirnya,"Aku janji." Setelah berucap demikian, Xiao Zhan masuk kedalam kamar. Di dalam kamar, pria itu melepaskan ranselnya dan pakaian seragam hingga terekspos tubuh bagian atasnya. Bekas lain belum hilang, muncul lagi yang baru. Ia menatap dirinya di hadapan cermin,"aku kuat?!" Bersama dengan senyum cerahnya.

"Tidak apa-apa Zhan. Kamu sudah bertahan sejauh ini, maka kamu bisa bertahan untuk waktu yang lebih lama."

Tak lama terdengar ketukan pintu dari luar. Zhan tahu siapa disana,"masuk!"

Perempuan paruh baya yang adalah pengasuh nya sejak kecil tengah berdiri dengan nampan berisi air dingin, minyak dan obat. Tanpa berkata apapun, wanita itu meletakan semua barang bawaan nya ke atas meja dan masuk ke kamar mandi untuk menyiapkan segalanya untuk tuan nya setelah ia mengobati Xiao Zhan.

"Bibi..."

"Iya, sayang?!"

Xiao Zhan suka. Ia paling suka di berikan perhatian dan di manjakan. Selama ini ia hanya bertugas untuk membuat orang lain kagum dan terlihat sempurna. Tidak boleh memperlihatkan kelemahan nya.

"Tadi aku ke tempat paling indah di dunia."

Masih banyak tempat yang lebih indah tetapi, ini adalah pertama kalinya ia melihat dan merasakan nya jadi anggap saja seperti semi.

"Benarkah? Dimana itu?" Tanya bibi sambil meletakkan kain dingin itu pada bagian memar. Xiao Zhan tidak pernah takut ataupun khawatir setiap berbicara dengan sang bibi. Ia merasa seperti berbicara dengan ibunya.

"Tidak tahu nama tempatnya tapi, tempat itu penuh dengan bunga sakura. Trus aku dan dia ke tempat lain lagi yang lebih indah. Pokoknya, hari ini adalah hari paling menyenangkan dalam hidup ku." Rasa sakit yang diberikan oleh ayahnya tidak sebanding dengan pengalaman yang hari ini ia rasakan.

Teenager Of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang