Pergi dan pulang sekolah tanpa ada cerita yang menyenangkan menjadi rutinitasku di awal masa sekolah menengah atas karena waktu itu aku belum memiliki teman dekat dan ditambah lagi masuk kelas unggulan menjadi satu tantangan tersendiri dimana berisikan anak-anak ambis yang ingin terlihat unggul sehingga aku perlu belajar ekstra untuk tidak tertinggal.
Semua mengalir begitu saja sampe aku naik bangku kelas 11, perlahan aku mulai memiliki teman dekat yang cukup menyenangkan diajak ngobrol, enggak sampai situ saja perasaan benci ku terhadap seseorang perlahan hilang karena setelah ku pikir-pikir lagi ia mau mempermainkan perasaan cewek siapapun itu bukan urusan ku selama enggak melibatkan aku.
Semakin lama aku bukan cuma memiliki teman dekat satu, dua orang namun memiliki 8 orang sahabat yang selalu berbagi cerita dan perhatian-perhatian kecil seperti aku yang sering sakit-sakitan selalu dibantu dengan memberikan catatan dan contekan PR saat aku tidak mengikuti kelas selama aku sakit. Semua itu sangat menyenangkan dan menjadi kebahagiaan tersendiri untuk ku.
masih lanjutan tentang kehidupan Thalia dari bab sebelumnya
Aku janji akan buat bab selanjutnya lebih seruh ko
So jangan bosan dulu untuk baca cerita aku dan jangan lupa apdated terus ya
see you next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Di Balik Putih Abu-abu
Short StoryIni kisah ku, kisah tentang masa putih abu-abu Sinopsis mencintai dalam diam adalah keahlian ku, kata orang benci seseorang secukupnya karena berlebihan bisa menjadi cinta yang begitu dahsyat. hahaha kedengarannya berlebihan namun aku menjadi sala...