Bab 6

7 2 4
                                    

Tiga hari telah berlalu setelah Hendra mengungkapkan perasaannya.hendra mengingatkan aku untuk tidak terburu-buru mengambil keputusan. Apapun jawaban aku, ia akan menerima semua keputusan ku.

Falskback on

Aku terdiam selama Hendra berbicara dan mengutarakan semua fakta tentang dirinya. Aku benar-benar tidak menyangka kalo selam ini ia mencari tahu begitu banyak tentang aku.

Setelah ia selesai mengutarakan perasaannya kami terdiam cukup lama sampai Hendra kembali bersuara sambil menatap aku begitu dalam.

Valeska, aku mencintai kamu, kamu mau enggak jadi pacar aku? Enggak usah kamu jawab sekarang, aku mengerti kamu pasti masih syok dengan semua pernyataan aku. Lanjutnya

semua terasa tiba-tiba tapi setelah mendengar penjelasan kamu. Aku cuma mau bilang makasih udah kasih aku waktu dan maaf  karena pernah membenci kamu tanpa tahu kebenarannya.

Ia tersenyum dan menjawab, aku mengerti posisi kamu koh. Lagian siapa si  yang enggak berpikir negative tentang aku yang notabenenya mantan dimana-mana.

Yah lebih tepatnya playboy cap kuda, sangga ku

Kami akhirnya tertawa dan melepas rasa Canggu beberapa saat lalu. Setelah terdiam Hendra kembali bersuara, jadi  kapan kamu bisa jawab?

Aku terdiam cukup lama dan berpikir kira-kira jawaban apa yang harus aku berikan karena selama ini aku sama sekali belum memiliki pengalaman berpacaran.

Sampai tiba-tiba Hendra mengusap kening ku yang berkerut dan berkata jangan terlalu dipikirkan. otak kamu terlalu kecil untuk berpikir keras.

Memasang wajah masam aku menjawab emang ukuran otak manusia berbeda?

hahahaha kamu lucu, jawab Hendra

Lah lucunya dibagian mana coba, lagian dia bilang otak aku kecil seakan-akan otaknya lebih besar dari aku

Aku enggak lagi bicara ukuran otak manusia Leska tapi aku cuma enggak mau kamu terlalu memikirkan semua itu terlalu keras Nanti kamu bisa sakit karena terlalu dipikirkan.

Pipiku merona entahlah karena malu atau perhatian kecil yang ia berikan sehingga membuat aku salting.

Cie-cie blushing, makin lucu Dee leskanya Hendra.

Apa sii enggak jelas bangat, satu lagi panggil aku Thalia bukan Leska. sangga ku

Aku lebih suka panggil Leska, biar berbeda dengan yang lain.

Terserah kamu, lagi malas debat.

Hahahaha gitu dong sekali-kali cewek tu harus ngalah sama cowok

siapa bilang aku ngalah, kan udah dibilangin lagi malas debat aja.

Iya Dee, cewek selalu benar

Emang iya, sangga ku

kalo aku sambung lagi pasti enggak akan kelar, debat sama cewek enggak akan pernah menang. Hendra membatin

Leska kalo aku kasih waktu 3 hari dari sekarang untuk kamu jawab gimana? atau mau lebih juga enggak papa, asal jangan lama-lama ya

Okey 3 hari dari sekarang aku akan jawab. Pungkas ku

Aku melihat Hendra tersenyum dan mengucapkan terimakasih.

Falskback off

Kamu kembali bertemu di tempat yang sama saat hendak menembakku. Dibelakang sekolah dan di bawah pohon mangga menjadi tempat pertemuan kami.

Saat aku  sampai ternyata Hendra telah menungguku dengan senyum yang enggak pernah luntur saat menatap ku. Tepat aku berdiri didepanny, ia bertanya

Jadi apa jawaban kamu, Leska?

Aku merasa gugup dengan apa yang akan aku jawab namun saat melihat senyumnya dengan tatapan seakan mengatakan ngomong aja, enggak papa membuat aku sedikit lebih tenang dan menjawab

Hendra, makasih sudah mencintai aku dengan segala kekurangan yang aku miliki, kamu laki-laki pertama setelah papa yang membuat aku nyaman dan merasa di lindungi tapi maaf aku enggak bisa jadi pacar kamu. Aku punya janji untuk enggak berpacaran sebelum menamatkan sekolah ku.






Jangan lupa vote and comment

See you next chapter

Rahasia Di Balik Putih Abu-abu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang