6

120 29 7
                                    

🌪️ Happy Reading 🌪️
.
.
.
.
.


Rumah sakit

"Ini semua gara-gara kau!"

Terjadi perundungan! Eh maksud ku pertengkaran hehe

"Kau itu aib bagi keluarga, jika bukan karena bunda.. ayah tak mungkin membiarkan mu hidup!"

"Kau tidak berguna!"

"Ingat jangan pernah muncul dihadapan adik-adik ku!"

"Kalian berdua hentikan itu!"

Seorang wanita yang tengah berbaring di ranjang rumah sakit menatap kedua anaknya yang baru berusia 6 tahun dengan pandangan kecewa

Dia tahu anak-anak nya tidak tahu arti dari kata yang mereka ucapkan, mereka masihlah anak-anak polos yang tidak tahu apapun

"Tapi bunda karena dia bunda jadi seperti ini!"-Hali

"Ini bukan karena upan nak, ini salah bunda.. bunda pantas mendapatkan nya"

"Hali.. Gempa.. Tolong berjanjilah pada bunda, jaga Taufan.. bagaimana pun dia tetap kembaran kalian"

"Tapi bund-"-ucapan hali terpotong kala ibunya menatap mereka dengan tatapan senduh

"Berjanjilah pada bunda, kalian akan selalu bersama.. jangan biarkan ikatan kalian renggan.. Tetaplah bersama mau suka atau pun duka.."

Hali dan Gempa menatap bundanya dengan pandangan berkaca-kaca, mereka sedih, mereka juga ingin membantu mencari solusi.. tapi apalah daya mereka masih anak-anak

Sementara itu anak satu lagi Hanya memandang mereka dengan tatapan kosong..

Bunda mereka menatap 3 anaknya secara bergantian

"Berjanjilah pada bunda, kalian harus tetap bersama.. melindungi satu sama lain.. berjanjilah kalian akan melindungi adik-adik kalian"-Bunda

Hali maupun gempa sudah menangis bagaimana pun saat ini mereka masihlah anak-anak

Taufan menatap mereka dengan tatapan kosongnya

"Taufan"

Taufan langsung menoleh

Bunda mereka tak kuasa menahan air matanya, kenapa anaknya harus seperti ini.. dosa apa yang telah dia lakukan?

"Taufan janji sama bunda ya.. jaga abang sama adik-adik mu.. tetaplah bersama mereka, upan anak baikkan?"

Taufan yang memang tidak merasakan apapun, menganggap bahwa perkataan itu adalah sebuah perintah seperti biasanya.. tanpa ragu dia menganggukkan kepalanya

Ibu mereka tersenyum getir.. dia menatap ketiga putra sulung nya secara bergantian

"Ibu janji akan selalu bersama kalian, Meskipun itu artinya melihat kalian dari kejauhan"
.
.
.
.
.
.










Pagi yang indah, burung-burung bernyanyi, bunga bermekaran, oh sungguh waktu yang bagus untuk bermalas-malasan

Dan itulah yang dilakukan Taufan sekarang, masih terlelap dalam mimpi indahnya

Tok tok

Tidak ada sautan

Tok tok

Lagi-lagi tidak ada sautan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm an Extra Character?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang