Part 4 : Letter From Heaven

126K 2.5K 33
                                    

Kimi tersenyum senang karena laki-laki tampan dihadapannya ini masih mengingatnya,”Kamu apa kabarnya? Kenapa menghilang gitu aja? Bahkan kamu nggak telpon aku sama sekali,” Kimi memasang wajah cemberut, membuat Daniel semakin gemas ingin mencubit pipi chubby Kimi. Karena suatu hal dia harus pindah mendadak dari sekolahnya dulu di singapura. Bahkan hal tersebut sampai membuat Daniel harus menepiskan rasa rindunya pada gadis yang ada di hadapannya sekarang. Namun , takdir berkata lain. Kini, setelah lama berpisah Daniel akhirnya bisa bertemu kembali dengan sang pujaan hatinya. Cinta pertamanya. Walau dulu dia tidak sempat menyatakan cintanya, namun sekarang dia telah mendapatkan kembali kesempatan kedua, kesempatan untuk kembali dekat dengan gadis pujaanya itu. Yang tidak akan pernah Daniel sia-siakan lagi.

            “Sorry, nanti kita lanjutin ceritanya yah, bel masuk udah bunyi tuh. Lagian nggak enak banyak yang lihat kita, “ Daniel menunjuk dengan dagunya segerombolan murid murid yang menatap mereka berdua dari pinggir lapangan. Memasang wajah ingin tau sekaligus wajah kecewa. Kimi tertawa kecil melihatnya, gadis itu mengangguk tanda setuju.

            “Oke, pulang sekolah aku tunggu kamu di gerbang yah,” ucap gadis itu lembut.

            “Sip,” Daniel langsung meninggalkan Kimi yang masih berdiri menatap kepergian laki-laki itu. Wajah bahagianya terlihat jelas.

            “Heh! Senyum-senyum sendiri kayak orang gila,” Sofi menyenggol bahu Kimi, mengalihkan perhatian gadis itu.

            “Enak aja!” sahutnya tertawa pelan.

            Sofi menatap Kimi dengan tatapan mengintimidasi, tatapan matanya seolah mengancam agar sahabatnya itu segera menjelaskan semuanya.”So? mau cerita atau nggak?”

             Mau tak  mau Kimi terkekeh mendengarnya, baru kali ini dia memiliki sahabat seperti Sofi,”Iya...iya... yuk ke kelas, aku ntar ceritain sambil jalan,” Kimi langsung menggandeng tangan Sofi menuju kelas mereka berdua.

******

            Siang itu, sepulang sekolah Kimi  langsung menunggu Daniel di depan gerbang. Namun sebelumnya dia menelpon mang ujang agar tidak menjemputkan hari ini. Sepuluh menit menunggu, akhirnya Daniel keluar dari halaman sekolah dengan motor sport putihnya.

            “Naik motor?” tanya Kimi tak percaya. Gadis itu tidak pernah sama sekali naik motor. Kedua orang tua Kimi selalu melarang gadis itu untuk menaiki kendaraan beroda dua yang ada di hadapannya sekarang. Alasannya, demi keselamatan Kimi sendiri. Alhasil , saking senangnya karena Daniel akan mengajaknya pergi menggunakan motor. Kimi sampai terperangah dibuatnya.

            Daniel tersenyum di balik helm fullface yang dikenakannya, rasanya dia ingin sekali mencium gadis yang ada di hadapannya ini agar wajah terkejutnya itu segera menghilang,”Kenapa? Kamu nggak suka? Atau kamu mau kita naik mobil aja?” tanya Daniel kemudian.

            Kimi langsung menggeleng keras, menolak usulan laki-laki itu.”Nggak! bukannya nggak suka, aku...aku Cuma kage aja kamu ngajak aku naik motor. Jujur ini untuk pertama kalinya aku naik kendaraan ini,” ucap Kimi dengan wajah tersipu. Pasti Daniel menganggapnya ketinggalan jaman, karena selama tujuh belas tahun hidupnya, baru kali ini dia naik motor.

            Daniel terkekeh mendengarnya, dia sangat suka dengan kepolosan Kimi. Serta kejujuran gadis itu. Daniel sangat tau bahwa Kimi adalah gadis yang tidak bisa menutupi rasa ingin tau serta kepolosannya.

            “Well, terus aja ketawain aku, memang aku ini perempuan yan ketinggalan jaman,” sungut Kimi dengan wajah cemberut, merasa tersinggung karena Daniel mentertawakan dirinya.

BABY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang