Surat Author.

51 4 0
                                    


Surat penting terbuka untuk kalian semua, para reader "Hurtless."

.

.

.

.

.

Im sorry, banyak yang menunggu kelanjutan kisah ini.
Entah berapa kali hiatus, serta pembatalan cerita tak ada habisnya.

Jujur saja, aku sudah terlalu malas untuk melanjutkan. Selain karna yang cringe, pemilihan kata yang tidak tepat membuatku muak.

Muak sekali.

Selain itu, aku tak terlalu minat untuk membuat cerita lagi. Simpelnya, fase jenuh.

Hal-hal yang menyangkut dengan menulis cerita sudah tak terdengar fantastis lagi.

Sekarang, aku lebih suka menghabiskan waktu dengan membaca karya cerita orang lain.

Aku tidak ingin menulis cerita lagi namun, meninggalkan hobi ini adalah sesuatu yang merugikan.

Baik aku maupun kalian, sama saja merugikan.

Pikiranku selalu saja berkecamuk dengan ide baru yang tidak jelas. Tentu saja hal ini akan sangat menyimpang dari cerita yang sebenarnya.

Setelah membaca banyak sekali karya orang lain, aku jadi mengerti bagaimana membuat cerita itu semakin menarik.

Karena hal ini, tentu keputusan yang sudah dibuat telah rusak begitu saja.

Tetapi, aku sudah menilai dari banyaknya sudut pandang lain.

Huh ...

Dengan begini, ku putuskan untuk merombak dan memindahkan karya ini ke book yang baru.

Aku sudah terlalu muak saat melihat kembali setiap tulisan yang selesai dibuat.

Mengapa perlu dirombak sepenuhnya?

.

.

.

Ada beberapa alasan:

1. Pemilihan kata.

Paling penting adalah pemilihan kata yang tepat. Semua karya cerita haruslah memiliki hal ini.

Sedangkan kisah "Hurtless" bukan kategori yang tepat dari segi pemilihan.

Mengapa?

Simpelnya, tak beraturan.

Biarkan ku perjelas sekali lagi.

TAK BERATURAN.

Banyak sekali paragraf maupun kalimat yang tidak diperlukan. Bahasanya sih, pelesapan.

Terlebih lagi, bagian formasi lama Shikadai dan Boruto tidak ku perlihatkan.

Tau tidak, mengapa tak ada scene ini? Tentu saja, aku terlalu malas untuk memperjelas bagaimana formasinya.

Selama hiatus, aku mempelajari dan membaca karya tulisan dari banyaknya penulis profesional.

Setelah itu, ku bandingkan dengan tulisanku sendiri.

Mungkin, beberapa dari kalian akan memperhatikan setiap tulisan yang kubuat.

Sangat memuakkan, ya?

Hehe. Payah sekali.

2. Cringe.

Akan ku jelaskan dari awal.

Mari kita ceritakan diriku terlebih dahulu.

Simpelnya, aku hanyalah seorang penulis amatir yang memimpikan untuk mencapai kata profesional.

Namun, itu semua bukanlah hal yang nyata. Aku sendiri masih jauh dari gelar 'Seorang penulis profesional.'

Aku hanya seorang bocah berumur 13 tahun yang sedang mencari bakat.

Bakat yang kumaksud ialah hal yang dapat berguna bagi banyak orang.

Terbesit di pikiranku untuk menjadi seorang penulis.

Penulis yang dapat membuat orang lain terhibur dengan karyaku.

Awalnya, aku merasa bersemangat untuk membuat cerita.

Sepertinya, diriku ini sudah sangat melekat untuk menerima gelar "Penulis baru."

Yah, semua itu konyolan semata. Nyatanya, aku sendiri merasa muak dengan seluruh cerita yang tidak jelas.

Alur yang tak beraturan membuatku semakin tak nafsu untuk melanjutkannya.

Contohnya, karya "Hurtless."

Mungkin kalian akan berpikir bahwa cerita ini termasuk kategori yang bagus.

Namun, berbanding terbalik dengan author-nya.

Cerita ini sangat payah, tidak menarik, dan memuakkan.

Jika digabungkan, hal ini malah termasuk cringe. Alur tak jelas selalu ada.

Karena itu, aku terpaksa untuk membuat keputusan sulit.

Yaitu merombak penuh seluruh ceritanya. Dengan alur yang sedikit berbeda, pemilihan kata tepat, serta plotwist besar.

.

.

.

.

.

.

.

Baiklah, itu saja yang bisa ku jelaskan. Selebihnya ada di kalian sendiri.

Aku juga menyayangkan cerita ini. Tapi apa daya, keputusan yang besar sudah bulat.

Maaf bila tiba-tiba, aku juga tak berharap banyak untuk ke depannya.

Aku harap kalian menerima keputusanku.

Untuk update-nya, aku akan membuat saluran wa.

Di tunggu yaa!

- Salam hangat penuh cinta, Author.

HURTLESS? 《Boruto Fanfiction》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang