1 {awal mula}

5.6K 14 0
                                    

Meiraa gadis bermata bulat indah dengan iris mata berwarna huzel dan rambut hitam terurai panjang berlari kecil menghampiri teman temannya yang berjalan di koridor sekolah.

BUKKK
"Aduhh, sakit banget"
meiraa meringis sambil terduduk mengusap sisi pantatnya yang terbentur keras di keramik putih bersih itu.

Meiraa mendongak menatap sesuatu yang dia tabrak. Matanya melotot sempurna. Dadanya mulai bergemuruh dia menunduk takut entah apa dosanya di masa lalu sampai sampai menabrak sosok yang di takuti Se-SMA WIJAYA.

Namanya ANGGA WIJAYA. Laki laki bringas, galak, sadis di sekolahnya. Meiraa sudah dengar dari teman-temanya, salah satu agar hidup damai tenang hanya dengan tidak berurusan dengan laki laki ini.

Tidak ada yang berani berurusan dengannya, bayangkan guru bahkan kepala sekolah pun tunduk kepadanya. Bagaimana tidak, sekolah yang di tempatinya saja suatu saat nanti bakal jadi miliknya jadi pantas jika laki laki itu di takuti.

"Mm-m-maaf kak, ak-aku ga sengaja" masih di posisinya Meira meremas tangannya takut. Matanya berkaca kaca dia benar benar takut kali ini.

Sedangkan laki laki itu hanya menatap Meira datar. dia marah sekarang, dari sorot matanya Meira menangkap seolah ingin membunuhnya sekarang juga.

"Punya mata di pake, Lo ga liat ada orang di depan Lo. Hah" tanya-nya tajam.
"I-iy-iya kak maaf"
"Cihhh" laki laki itu berlalu dari sana, dia tidak memperdulikan gadis itu, membantunya berdiri pun tidak.

"Meii, Lo gapapa?" Tanya Dina menghampiri meiraa yang bergetar dengan air mata yang menetes di mata cantiknya.
"A-aku takut"
"Gapapa meii, ayok bangun dulu tenangin diri Lo" Alika yang berada di samping Dina menyaut sambil membantu Dina menenangkan temannya itu.
"Minum dulu nihh" ucap Alika mengambil botol minum yang ada di tasnya.

Meiraa menghela nafas dia menenangkan detak jantungnya yang berpacu sangat hebat. Memejamkan matanya sambil menghela nafas akhirnya dia sedikit tenang. Dina dan alika yang ada di sampingnya mengusap punggung temannya. Dia menatap iba mungkin jika ada di posisi meiraa mereka juga akan bereaksi seperti itu mengingat sosok Angga yang dikenalnya.

"Udah ayo kekelas udah hampir bel" ajak Dina. Meiraa mengangguk berjalan beriringan menuju kelasnya.

~~~~~

Di sinilah meiraa sekarang di perpustakaan untuk menenangkan pikirannya. Setelah insiden tadi pagi entah kenapa hatinya masih tidak tenang bahkan ajakan kedua temannya untuk kekantin dia tolak.

Setelah 20 menit dia mulai bosan dia berjalan keluar perpustakaan untuk kekelasnya. Saat beberapa langkah dari perpustakaan Meiraa lagi-lagi menabrak seseorang. Kali ini dia tidak jatuh, dia berhasil menyeimbangkan tubuhnya. Meiraa menghela nafas entah kenapa otaknya tidak fokus. Mungkin nasib sial tertuju padanya hari ini

"TOLOL"

Baru saja ingin berbicara Meiraa sudah tersentak menatap orang yang membentaknya.

'oh tuhan hari ini benar benar hari tersialku' Meiraa membatin.

Angga. Dia Angga pria yang sama yang dia tabrak tadi pagi. Siswa siswi yang berlalu lalang di sekitar perpustakaan berhenti menatap prihatin pada Meiraa. Tidak ada yang berani mendekat bahkan membantu gadis itu. Mereka hanya berdoa semoga meiraa baik-baik saja setelah ini.

"Lo lagi Lo lagi. Punya masalah apa Lo sama gw HAH" Angga menarik dan mencengkeram kerah baju meiraa. Membuat gadis itu berjinjit menatap takut sosok Angga yang menatapnya tajam

Gimana guyss?? Terlalu banyak basa basinya ga sihh? Hehehe

MEIRAA [21+] ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang