9. {Ancaman}

564 2 0
                                    

"gimana kondisi ayah saya dok?" Tanya Meiraa. Saat dokter keluar dari ruang operasi.

"Alhamdulillah oprasinya lancar. Kami akan bawa pasien ke ruangan intensif"

Meiraa mengucap syukur. Dalam hatinya selalu memanjatkan doa untuk ayahnya. Walaupun sang ayah belum di ketahui kapan akan sadar senggaknya yang di khawatirkan dokter sudah di tangani.

Kini Meiraa berada di ruang inap ayahnya. Tangannya menggenggam dan menatap wajah ayahnya yang semakin kurus. Sangat di sayangkan. Orang yang paling Meiraa sayang di dunia ini sudah terbaring 1 tahun lamanya.

Meiraa berpikir berapa banyak masa-masa pahit yang Meiraa jalani sendirian. Berapa banyak cemooh dari keluarga yang tidak mau membantunya. Dan betapa tegar dia menghadapi cobaan yang menimpanya selama ini.

Tapi Meiraa tetap bersyukur. Ayahnya masih bernafas di sampingnya. Meiraa menjadikan ayahnya alasan masih bertahan di dunia ini. Meiraa tidak membayangkan bagaimana nantinya jika ayahnya meninggalkannya mungkin dia akan ikut bagaimanapun caranya.

Suara notifikasi di ponselnya membuat Meiraa melepaskan tangan ayahnya.

Tangannya memeriksa pesan dari nomor yang tidak di kenalnya mengirim sebuah video. Tangan Meiraa bergetar takut. Di video itu terdapat dirinya bergoyang naik turun di atas Angga. Terlihat wajahnya yang sangat menikmati dengan mulut yang terbuka.

Meiraa mengingat kembali malam itu. bagaimana Angga bisa memvideo dirinya. Padahal dia yakin Angga tidak memberi jarak sedikit pun. Trus bagaimana laki-laki itu mengambil video.

08xxxxxxxx
Bagus kan videonya?

Siapa?

Lo yakin ga tau siapa gw?

Meiraa tau. Tentu dia tau.

Pesan terakhir itu tidak dia balas. Tak lama terkirim sebuah foto. Lagi lagi Meiraa di buat kaget. Itu foto dirinya telanjang. Ada juga beberapa fotonya dengan Angga yang memeluknya telanjang dari belakang.

Suara ringtone membuatnya sadar. Laki-laki itu menelfonnya. Meiraa tidak mengangkat panggilan itu. Hingga suara pesan masuk kembali.

08xxxxxxxxxx
Angkat Meiraa.
Klw Lo ga angkt gw sebar
Foto dan video lo

Panggilan masuk kembali terdengar. Kali ini Meiraa mengangkatnya. Dia takut dengan ancaman Angga.

"Ha-halo"

"Bagus kan videonya?" Terdengar kekehan sinis dari sebrang telfon.

"Kenapa diem?"

"Ke-kenapa kakak ada vidio itu"

"Pertanyaan bodoh. Ga ada yang ga bisa gw lakuin Meiraa"

"A-ak-aku mohon kak hapus.. hikss" Meiraa menangis.

"Siapa Lo nyuruh gw? Gimana yaa reaksi anak anak nanti setelah liat Lo sebinal gini. Hmm"

"Kita ga ada urusan lagi kak. Setelah malam itu aku mohon kita lupakan semua. Anggap kita tidak pernah bertemu"

"Lo cerewet juga ternyata"

"Kak aku mohon"

"Kayaknya Lo menikmati banget malam kita sampai sampai Lo lupa perkataan gw?. Lo ga akan bisa lepas dari gw Meiraa. Setelah Lo ngejalang Lo itu udah masuk ke kehidupan gw. Jangan harap akan gw lepas. Lo maksa bagaimana pun. Usaha apapun Lo ga akan bisa"

"Kak aku salah apaa hikss.."

"Salah Lo menjual diri ke gw"

Meiraa menangis. Dia terdiam mendengar Angga. Telfonnya masih tersambung.

"Mau Lo nangis darah pun ga akan ngeubah apapun Meii jadi berhenti menangis"

"Mulai hari ini Lo ikutin semua mau gw. Sekali Lo bantah berarti Lo siap video lo kesebar. Lo taukan Lo yang akan jadi pihak yang sangat di rugikan. Pilihan Lo cuman nurut. Gw ga mau dengar apapun bantahan dari Lo. Gw tutup."

Sambungan telfon terputus secara sepihak. Meiraa meratapi nasib nya. Dia pikir hidupnya akan damai setelah masalah oprasi ayahnya. Ternyata makin membuat dirinya menderita.

MEIRAA [21+] ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang