✨. 13 : New School, New Sh1t!

115 13 37
                                    

"Hanya karena kita tidak bisa melakukan apa yang mereka lakukan, bukan berarti kita seorang pecundang. Kita hanyalah manusia spesial yang sedang menjalankan misi untuk tetap bertahan hidup."

***

Hari ini adalah hari pertama Bintang dan Bulan Mos di SMA. Seharusnya mereka sudah di dalam perjalanan menuju sekolah baru mereka karena jarak antara sekolah mereka dengan rumah cukup jauh, sehingga mereka harus berangkat lebih awal agar mereka bisa datang tepat waktu, tetapi saat ini Bulan masih bersembunyi di bawah selimutnya. Bintang yang khawatir mereka akan terlambat di hari pertama MOS pun berusaha untuk membangunkannya.

Bintang menggoyangkan tubuh Bulan, Agar gadis manis itu segera terbangun dari tidurnya. "Bulan, Bangun! Ini sudah jam berapa? Kamu harus bangun sekarang atau kita akan telat di hari pertama kita MOS!" kata Bintang dengan intonasi yang cukup tinggi.

Dan siapa sangka? Bulan langsung menyibak selimutnya dan terbangun dari tidurnya. Bahkan dia sudah mendudukkan posisi tubuhnya yang pada awalnya berbaring. "Ya Allah, aku ketiduran sehabis solat subuh tadi. Seharusnya aku ngga tidur lagi. Kamu tunggu saja di bawah. Aku mau mandi dulu, janji ngga akan lama," kata Bulan dengan nada yang cepat sambil terburu-buru masuk ke dalam kamar mandinya.

Bintang yang menyaksikan hal ini pun menggelengkan kepalanya. "Ya Allah, ada-ada saja kelakuannya, untung sayang!" gumamnya sambil merapikan tempat tidur Bulan terlebih dahulu sebelum akhirnya dia keluar dari kamar Bulan dan menunggunya di ruang keluarga.

Rumah Bulan sepi seperti biasanya. Paling di rumah hanya ada Mbak Sari dan Pak Harun, sopir pribadi keluarga Bulan. Yang kebetulan akan mengantarkan mereka ke sekolah hari ini karena Ayah berangkat ke kantor lebih awal, jadi hari ini mereka akan diantar oleh Pak Harun.

"Diminum dulu susunya, Den!" Mbak Sari memberikan satu gelas susu kedelai kesukaan Bintang.

"Terima kasih, Mbak."

"Sama-sama, Den."

"Papa dan Mama berangkat ke kantor jam berapa, Mbak? Kok mereka tega sekali tidak membangunkan Bulan di hari pertama MOS? Jika mereka tidak bisa mengantarkan Bulan dan Bintang, setidaknya mereka membangunkan Bulan agar tidak terlambat."

Mbak Sari sedikit tersentak. Pasalnya, Bintang dan Bulan biasanya bersikap masa bodoh dengan perilaku kedua orang tuanya. Jadi di saat Bintang tiba-tiba bertanya seperti itu, tentu saja dia kaget.

"Nyonya dan Tuan berangkat pagi sekali, bahkan mereka sampai tidak sarapan, padahal Mbak sudah masak banyak untuk sarapan pagi ini. Maaf, Den, seharusnya Mbak yang membangunkan Non Bulan. Tapi Mbak malah fokus memasak didapur. Seharusnya Non Bulan yang Mbak dahulukan."

"Bintang kira di hari kelulusan kita Mama dan Papa benar-benar sudah berubah, tetapi mereka tetaplah mereka. Mbak tidak usah meminta maaf seperti itu, Bintang sudah membangunkannya, mungkin sekarang dia sedang mandi. Coba Mbak cek ke kamarnya, Bintang takut Bulan terjatuh di kamar mandi, dia pasti pusing sekali karena bangunnya terburu-buru," kata Bintang setelah meneguk setengah gelas susunya.

Mbak Sari mengangguk. "Baik, Den. Mbak cek dulu Non ke atas ya!"

Pun Bintang mengangguk. "Oh iya, Mbak. Sepertinya Bintang dan Bulan juga tidak akan sempat sarapan, mungkin kita akan makan di sekolah saja. Bunda juga sudah membuatkan bekal untuk Bintang dan juga Bulan. Mungkin tidak akan ada yang memakan masakan Mbak hari ini, jadi biar ngga mubazir, Mbak kasih aja ya ke orang-orang di sekitar sini! Itung-itung membagi rezeki kepada orang-orang yang membutuhkan."

"Baik, Den. Semoga Allah selalu melindungi kalian dengan cahaya kebaikan dan kebahagiaan ya, Den. Tidak seharusnya  anak-anak sebaik kalian merasakan semua rasa sakit ini."

★Starlight★ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang