PART 6

517 35 8
                                    

Hari sudah berganti, suara alarm jam weker menggema di seluruh ruangan kamar. Sang pemuda begitu antusias menyambut pagi hari ini padahal waktu baru menunjukkan pukul 06.00. Rasanya ia tak sabar ingin menjemput seseorang padahal hal ini sudah biasa ia lakukan menjemput dan berangkat ke kampus bareng adalah rutinitas wajibnya, namun ada hal yang berbeda untuk hari ini dan seterusnya jika dulu ia menjemput seseorang sebagai sahabatnya kini sekarang ia menjemput sebagi kekasih bahkan calon istrinya

Pukul 06.25 Lian telah siap dengan pakaian kampusnya, ia berjalan menuju lantai satu melihat ke arah dapur yang ternyata sudah ada Maminya dan bi Surti

"Pagi Mami pagi bibi" sapa Lian dengan senyum terpancar diwajah tampannya

"Pagi sayang, pagi Den" balas keduanya

"Tumben kamu udah bangun Li biasanya belum Mami gedor tuh pintu kamu masih nemplok dikasur" tanya Mami heran

Lian mendengus " Lian bangun siang salah bangun pagi juga salah" ucapnya merengut

"Ya gak salah, mami cuma aneh aja" ucap Mami Yati

"Sepertinya aden lagi seneng ya bibi liat liat dari turun tangga senyumnya nggak pudar pudar" tanya Bi Surti

Lian tersipu malu "bibi tau aja kalo Lian lagi seneng" ujar Lian

"Ya pasti seneng dong bi kan bentar lagi mau nikah sama pujaan hatinya" celetuk Papi Aron dari tangga

"Apaan sih Pi, Papi gak di ajak" sewot Lian

"Loh den Lian jadi nikah sama non Salsa toh" ya bibi memang tahu bahwa anak majikannya itu menyukai temannya

Lian hanya tersenyum membalas ucapan bi Surti. "Ooh iya Li Mami udah bilang sama orang tuanya Salsa kalo pernikahan kalian akan dilaksanainnya bulan depan dan mereka juga setuju" terang Mami Yati

Setelah pulang dari taman kemarin, Lian membicarakan tentang hubungannya Dengan Salsa kepada orang tuanya, mereka yang sudah mengetahui perasaan satu sama lain dan Lian ingin menikah satu bulan lagi

"Mami beneran?" tanya Lian

Mami mengangguk, "kamu tinggal beli seserahan buat yang lainnya biar Mami sama Bunda yang urus" ujar Mami Yati

"Yaudah, Lian berangkat sekarang ya" pamit Lian menyalami tiga orang disana

"Ini masih pagi Li kampus juga masih sepi kamu mau jadi penunggu disana" ujar Papi Aron

"Iya Li bener yang di kata Papi, kamu juga belum sarapan loh" tambah Mami Yati

"Lian mau kerumah Caca dulu, Assalamualaikum" pamit Lian dan berlalu pergi

"Masih pagi udah ngapel aja tuh bocah" ucap Papi Aron

"Hahahha namanya juga anak muda lagi kasmaran, mending Papi siap siap deh buat ke kantor sama tolong bangunin Arel hari ini dia juga masuk sekolah" suruh Mami Yati dibalas anggukan oleh Papi Aron

••••••
Ting tong - ting tong ( anggap aja suara bel rumah)

Ceklek
"Assalamualaikum bi" sapa lelaki yang memencet bel tadi

"Waalaikumsalam, aden tumben kesininya pagi?" tanya bibi membukakan pintu dan mempersilahkan lelaki tadi untuk masuk, "non Salsa juga masih di kamarnya belum keluar " lanjutnya

"Gapapa bi Lian tunggu di ruang tengah aja" ucapnya

"Yasudah kalo gitu bibi ke dapur, aden mau bibi buatkan minum?" tanya bi Ani asisten rumah tangga keluarga Abimana

"Nggak usah bi nanti Lian ambil sendiri aja" bibi mengangguk dan berjalan ke arah dapur melanjutkan kegiatan menata makanan

"Lian kamu udah disini aja Li" ujar Bunda Ita yang baru saja turun bersama Ayah Demis

Kisah Kita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang