" Good morning mommy, Daddy dan Abang" ucap laki laki manis dan pendek, sambil berlari dari tangga menuju ruang makan atau bisa di sebut meja makan.
"Archio jangan berlari! Nanti kamu bisa jatuh dari tangga" ucap seorang laki laki yang di sebut 'Daddy' oleh Archio, dengan meninggikan suaranya.
Para Abang Archio mereka tidak berbicara apapun, namun mereka hanya menatap Archio dengan tatapan tajam.
mereka tidak bermaksud membuat adik nya merasa takut kepada mereka, mereka hanya khawatir dengan adiknya...
Namun adiknya itu tidak mengerti yang mereka maksud.
Archio merasa takutt dan gemetar, Archio mengira bahwa ke dua Abangnya dan Daddy nya marah kepada dirinya, mata nya pun sudah berkaca-kaca ingin mengeluarkan butiran bening dari pelupuk mata tersebut.
Vani yang melihat anak bungsunya ketakutanpun ia langsung menghampiri Archio sambil berbicara..."Mengapa kalian menatap putra kecil ku seperti itu!? Kau membuat putra kecil ku ketakutan" ucap Vani sambil memeluk Archio,
Archio yang di bela oleh mommy nya ia langsung memeluk erat Mommy nya dan ternyata ia sudah tidak bisa menahan butiran bening yang berada di pelupuk matanya, ia menangis di pelukan sang mommy./Archio itu cengeng /
"Hiks hiks hiks" isakan pun terdengar dari bibir mungil Archio
"Cup cup cup Sudah jangan nangiss lagi ya sayang," Vani mengelus pundak kecil putranya agar putra nya tenang.
William dan anak anak nya sudah tidak lagi menatap tajam putra bungsu nya dan adiknya.
William menggendong tubuh kecil putra bungsu nya ke dalam pangkuannya "Maafkan Daddy ya baby, Daddy tidak bermaksud untuk membuat mu takut, Daddy hanya khawatir kamu jatuh dari tangga. jangan berlari di tangga ya baby?," ucap lembut William kepada putra nya.
"M-maaf hiks hiks"
"Uuuhhh gemes nya adik Abang, sudah ya berhenti menangis nya, Abang minta maaf ya? sudah membuat kamu takut" ucap Candra Abang sulung Archio sambil mencubit pipi gembul Archio.
"Loh adek kenapa?? Adek ko kaya habis nangis?? Adek kenapa mom, dad, bang??" Kalandra abang ketiga Archio yang baru turun pun bingung mengapa adek nya seperti habis menangis??.
"Memang habis menangis" ucap ketus dari seseorang laki laki yang dari tadi hanya diam melihat interaksi keluarga nya, yaitu Erlangga atau biasa di sebut Erlan, dia Kaka kedua Archio.
Dia hanya diam karena
Dia itu masih kesel dengan adik nya, dia ga suka adik nya nakal. Erlan juga cuek orang nya, tapi jika bersama archio sifat cuek nya akan sedikit berubah."Adek memang habis menangis ka," -Vani
"Adek menangis kenapa mom??" -Kalandra
"Sudah, sudah.cepat sarapan, nanti kalian kesiangan." -Vani
"Adek sarapan dulu ya sayang,sini momy suapin,"
"A-adek m-mau bersama Daddy, disini." ucap Archio sedikit terbata bata karena habis menangis, sambil menepuk nepuk paha William tanda bahwa ia ingin di pangkuan Daddy nya itu.
"Iya baby kamu tetap bersama Daddy, di pangkuan Daddy," ucap William sambil tersenyum melihat anak bungsu nya yang sedang manja kepada nya.
"Yaampun manja nya anak manis mommy ini, sekarang aaaa" Vani menyuapi Archio yang berada di pangkuan William, suaminya.
Abang dan Kaka nya Archio hanya tersenyum melihat adek nya yang sedang manja kepada Daddy nya.
"Mowm suwdawh" Archio yang merasa sudah kenyang pun menolak suapan mommy nya sambil mengunyah sisa makanan yang ada di dalam mulut nya.
"Di habis kan makanan yang ada dalam mulut nya sayang, lalu minum susu nya" Vani memberi gelas yang berisi susu itu kepada Archio, biasa di sebut chio.
/Manggil nya chio aja ya?
Chio langsung menerima dan meminum susu strawberry kesukaan nya itu sampai habis.
"Sudah habis susunya~~ adek ke atas dulu ya mom, mau ambil tas."
"Iya sayang,"
Setelah Archio ke atas kalandra pun berbicara...
"Dad, mom besok jadi pergi ke itali nya??"
***
Kira kira mau ngapain tuh ke itali??
** Kedikitan ga sih segini??
Maaf ya kalau cerita nya ga jelas🙏🏻😃Jangan lupa vomen hihihi🤭
komen dan vot.🤗💝
Yaudah aku pamit ya semuanya, good night
Assalamualaikum
KAMU SEDANG MEMBACA
Archio🍫🍒
Fanfiction"Archio jangan berlari! Nanti kamu bisa jatuh dari tangga." ucap seorang laki laki paruh Bayu, dengan meninggikan suaranya. ___________ "mengapa kalian menatap putra kecil ku seperti itu!? kau membuat putra kecil ku ketakutan," ucap Vani sambil meme...