Bab.4

50 5 1
                                    

"Gamauuuu hiks mau a-abang hiks huaaaaaaa,"

Devan yang sudah datang pun langsung menggendong Chio dan membawa nya ke ruangan pribadi Devan yang memang sudah ada sejak Devan sekolah di sekolah tersebut,  Daddy Devan yang membuat kan ruangan itu, karena kemauan Devan sendiri.

________________________________________________________

Sebelum Devan menghampiri Chio...

'Flashback'

"Aduhhh gimana iniiii, si Chio gamau di bantu samaa siapa siapa" ucap panik salah satu siswi yang merasa takut temen nya itu sesak karena terlalu lama menangis.

"Panggil Abang nya aja," saran salah satu siswa,

"Hah?? Abang nya??" -Saipul

"Ckk, Bang Devan" -Andika

"Ohhhh kirain siapa hehehe, yaudah bentar gw panggil dulu" jawab Saipul cengengesan.

"Hm" -Andika

Saipul pun langsung menghampiri ruangan Devan.

Tok tok tok

"Banggg,"

"BANGG DEVANN" Saipul berteriak,  karena kesal tidak ada jawaban dari dalam.

Ceklek
(Pintu terbuka)

"Ada apa?"

"I-itu C-Chio,"

"Katakan dengan benar, ada apa dengan Chio?"

"Chio menangis dan tidak mau di bujuk dengan siapa pun, ia terus terusan memanggil Abang" ucap Saipul menunduk.

Devan lngsung berlari

'Of flashback'

Setelah sampai di ruangan, Devan langsung duduk di kursi kebesaran yang berada di dalam ruangan tersebut.

"Hiks hiks" isakan masih terdengar di bibir Chio, walaupun sudah tidak menangis seperti tadi.

"mana yang sakit hm??"

"K-kaki aku hiks s-sakit hiks huaaaaa"

"Suttt jangan menangis lagi, duduk di sini,"ucap lembut Devan, sambil menurunkan Chio dari gendongan nya.

Devan nongkrong di Devan tubuh kecil Chio.

"Coba Abang liat kaki nya yang sakit,"

Dan ternyata memang benar bahwa kaki Chio terluka, dan mengeluarkan darah, walaupun darah nya tidak keluar banyak, tapi luka itu sampai membuat kaki Chio menjadi membiru.

Devan mengambil kotak p3k lalu,  membersihkan bekas darah yang sudah kering dan sambil mengobati kaki Chio.

"Ahhh sakit~" cicit Chio

"Maaf, Abang bakal obatin Dengan lebih pelan pelan lagi,"

Chio hanya diam melihat Devan mengobati luka yang ada di kaki Chio.

"Dah selesai," Devan sudah selesai perban kaki Chio.

"Bangg,"

"Hmm? Ada apa?"

"Makasihhh" Chio langsung memeluk Devan.

Devan hanya terkekeh melihat tingkah Chio, lalu ia membalas pelukan Chio .

"Iyaa.mau pulang hmm?"

"Hauss"Cicit chio lagi sambil menggelengkan kepala nya pelan.

Devan langsung mengambil air di samping meja, lalu memberikan nya kepada Chio.padahal Devan tau pasti Chio menolak nya.

Archio🍫🍒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang