BAB 3 Fiony.

319 52 4
                                    

"Ah maaf.Aku terlalu lancang" Freya menjauhkan sedikit kepalanya.

"Nggak" Fiony menyela.

"Kau benar".

" Lalat itu...adalah aku" Ucapnya terlihat sedih.

Freya sekarang sedikit lebih paham dengan apa yang membuat Roommate nya terlihat aneh.Tetapi,Freya masih penasaran.

"Hei,Fiony?" Panggil Freya.Fiony menoleh dan menatap mata Freya.

"Ya?"

"Kalau kamu nggak keberatan"

"Boleh kamu ceritakan?,tentang dirimu.Aku penasaran" Freya menatap Fiony penuh harapan.Tunggu dulu,sepertinya ini bukan Freya yang ku kenal.

Mendengar itu,Fiony tersenyum."Di kasurku saja,ya?" .

Mereka lalu pindah ke kasur Fiony.Duduk berhadapan dengan lawan bicaranya.

"Aku.Fiony Alveria,Anak dari keluarga yang benar-benar buruk.Bahkan keluargaku tidak pantas di sebut sebagai sebuah keluarga.Aku anak pertama di keluargaku,aku juga mempunyai adik perempuan yang bernama Flora.Flora selisih umur 2 tahun denganku.Tetapi,sebelum Flora lahir.Dunia yang sempat ku bilang indah,menjadi trauma yang paling mendalam di hidupku".

" Ayahku,Dia benar-benar ayah yang buruk.Dia tukang narkoba.Ia sudah di tahan beberapa kali tetapi masih mendapatkan hukuman yang sama.Ia masuk sel,keluar,masuk dan terus berulang seumur hidupnya.Ia penjudi,dia selalu pergi ke tempat orang dewasa.Melakukan hal yang seharusnya tak ia lakukan.Dirumah,ia selalu menghabiskan uangnya demi kebahagiaannya sendiri".

"Saat ayahku pulang dengan keadaan mabuk.Aku yang baru berumur 5 tahun harus menerima semua amarah dan emosinya.Ia memukulku memakai tangannya yang berukuran besar.Menampar,mencubit,bahkan menggunakan kayu.Dan jujur,itu benar-benar sakit". Fiony menarik celananya yang memperlihatkan pahanya yang lebam dengan luka sayatan.Bekas yang ia terima saat masih kecil.

" Berbeda dengan ibuku.Ibuku sangat baik.Wanita yang paling hebat dan wanita terbaik yang pernah ku temukan di dunia ini.Tetapi sayangnya,ia sama buruknya dengan suaminya".

"Karena kurangnya penghasilan di keluargaku.Ibuku,rela menjadi wanita malam hanya untuk mencari uang.Aku benar-benar tidak bisa berkutik waktu itu.Ibuku wanita pelacur yang setiap malam pastinya melakukan hubungan seksual dengan pria lain.Mungkin dalam satu malam,ia bisa mendapatkan 3 pria sekaligus,yang memainkan tubuhnya.Dan lebih parahnya lagi,ayahku tidak masalah dengan itu,bahkan tidak memperdulikannya.Ia malah senang,karena ibuku menghasilkan sesuatu.Ia selalu meminta uang hasil pelacur itu dan membeli roko,miras,bahkan narkoba".

" Aku,tidak pernah dan tidak akan mau membeli sesuatu dengan uang itu.Aku rela tidak makan,dari pada menggunakan uang dari hasil jual tubuh.Aku bertahan hidup sendiri.Dengan uang tabunganku,aku membeli alat tulis dan menjualnya kembali kepada teman sekolahku,sampai aku lulus".

"Dan,sebelum itu.Aku mempunyai satu adik yang bernama Flora.Flora benar-benar cantik.Aku masih bisa melihat wajahnya di kepalaku.Tetapi,aku tidak akan bisa bertemu lagi dengannya" Fiony menggenggam erat sprei yang ia duduki.Seakan menahan amarahnya.

"Mengapa?" Tanya Freya.

"Ayah brengsek dan pelacur itu.!!" Kesal Fiony.

"Menjual adikku demi sebuah uang.."

Pada malam itu,ibuku memberitahukan sesuatu.Bahwa dia mendapatkan uang bukan dari hasil pelacur.Aku yang mendengar itu bahagia.Di ruang tamu,terlihat jelas begitu banyak tumpukan uang yang menjulang tinggi.Aku sudah berpikir untuk membeli alat tulis yang mahal dan menjualnya kembali kepada teman-temanku.

Roommate.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang