3. Beri Dai Mubai Tendangan Penghancur Masa Depan.

262 17 0
                                    

Di lantai pertama Rose Hotel.

Keributan yang terjadi di lantai pertama kini di sebabkan oleh dua master jiwa yang sedang bertarung.

Salah satu laki-laki itu membawa dia gadis perempuan di kedua tangannya.

Sementara yang lain membawa adik perempuannya.

Chen Hao yang baru saja turun melihat pertarungan nya akan segera berakhir.

Wajahnya yang dingin serta sosoknya yang menawan menarik banyak perhatian.

Apalagi salah satu laki-laki itu, yang berambut pirang panjang dengan mata heterocromia.

Saat dia melihat Zhu Zhuqing jantungnya tampak berdebar, tidak hanya itu Martial Soulnya juga menjadi gelisah.

Dai Mubai segera menyingkirkan dua gadis di tangannya dan berjalan menuju Zhu Zhuqing.

"Gadis yang sangat cantik ini, apakah kamu keberatan jika makan bersamaku?"

Wajah Dai Mubai dari awal sampai akhir tidak pernah berhenti tersenyum.

"Sampah."

Satu kata yang keluar dari mulut Chen Hao membuat seluruh aula menjadi hening.

Senyum di bibir Dai Mubai tampak mengeras dan segera menghilang.

Dia melihat ke arah Chen Hao yang saat ini berjalan menuju pintu keluar.

"Berhenti! Apa kamu tidak tahu siapa aku!?"

Suara marah Dai Mubai terdengar seperti sesuatu yang tampak seperti auman singa kecil di telinga Chen Hao.

Dia berbalik dan menatap Dai Mubai dengan tatapan 'Kamu, seorang sampah masih ingin berfikir tentangku?'.

"Haha, kamu salah faham. Bagaimana aku bisa tidak mengenal pangeran ketiga Star Luo? Seluruh Kerajaan tentu saja mengenalinya, bagaimana tidak? Di usianya yang kelima belas, dia melarikan diri ke kerajaan tetangga meninggalkan tunangannya sendirian menghadapi tekanan dari pangeran mahkota dan tunangannya."

Suara Chen Hao dipenuhi dengan ejekan, sejak sebelumnya dia sangat membenci Dai Mubai, meskipun sifat keduanya sama.

Tapi Dai Mubai berbeda! Dia tidak memiliki keberanian, Dai Mubai adalah orang yang pengecut, bagaimana Chen Hao bisa mentolerir orang seperti ini.

Sosok Chen Hao tiba-tiba menghilang di bawah tatapan orang-orang, lalu dia muncul di depan Dai Mubai yang masih terdiam.

*Pahhh

Suara tamparan yang keras bergema di aula yang sunyi.

Semua orang tampak tidak percaya, bagaimana gadis ini bisa begitu berani memukul pangeran ketiga bintang luo?

"K-kamu! Zhu Zhuqing! Beraninya kamu menampar wajahku!?"

Wajah Dai Mubai terlihat muram, tangannya mengepal saat dia melihat ke arah Chen Hao.

Chen Hao tidak menjawab, dia menyalurkan kekuatan jiwanya ke kaki kanannya.

Zhu Zhuqing yang berada di lautan spiritual nya memiliki firasat yang buruk, dan benar saja.

Semua orang seperti mendengar suara kaca yang pecah.

Mereka mengalihkan perhatiannya ke arah Dai Mubai yang sedang berlutut sambil memegangi selangkangannya.

Dia menunjuk ke arah Zhu Zhuqing dengan gemetar.

"Z-Zhu Zhuqing, k-kamu bajingan!"

Setelah mengatakan itu dia segera pingsan di lantai, meninggalkan dasarh yang merembes keluar dari celananya.

"Hmph, pecundang sepertimu masih memiliki fikiran tentangku? Ada bagusnya kamu hidup di tempat ini."

Chen Hao berjongkok dan merogoh kedua saku Dai Mubai, sudut mulut Chen Hao sedikit terangkat.

Dia menarik sekantong koin jiwa emas dan pergi meninggalkan hotel yang saat ini masih hening.
.
.
"Bajingan cabul! Kenapa kamu melakukan itu!? Apakah kamu tidak tahu siapa dia!?"

Di jalan, Chen Hao mendengar suara marah Zhu Zhuqing di benaknya.

Dia sudah mendengar Zhu Zhuqing yang marah-marah sejak dia menghancurkan masa depan Dai Mubai akan tetapi dia hanya diam saja tanpa berniat memberikan balasan.

"Hmph, tentu saja aku tahu. Bukankah itu tunanganmu yang tidak berharga? Apakah kamu benar-benar ingin berbagi takdir dengan pecundang sepertinya? Aku khawatir kamu mengalami masalah otak."

"Kamu gila! Seluruh keluargamu gila! Beraninya kamu menempati tubuhku dan mengatakan aku memiliki masalah otak!? Aku mengutukmu Chen Hao!"

Chen Hao hanya menutup matanya, dia berjalan menuju toko kelontong di pinggir jalan dan memasuki nya.

Dia melihat seorang pria yang sedang berbaring malas di kursi goyang.

Tanpa menghiraukannya, dia berjalan menuju sebuah kristal yang memiliki warna oranye, kristal itu di tutupi oleh lumpur.

Jadi tampak seperti kristal yang tidak berguna.

Tapi Chen Hao yang sudah menonton animasinya tentu saja tahu apa kristal ini.

Jarum jenggot naga, sebuah senjata rahasia yang terbentuk secara alami, dapat mengabaikan pertahanan.

Dalam karya aslinya, kristal ini jatuh ke tangan sang protagonis, menggunakan jarum jenggot naga, dia mengalahkan seorang soul saint hingga babak belur.

Dan paling penting jarum jenggot naga juga menjadi amunisi dalam senjata peringkat ketiga sekte Tang nya, Peacock Plume.

Chen Hao mengambil kristal itu dan melemparkan sekantong koin jiwa emas yang dia ambil dari Dai Mubai.

Pria yang berbaring itu membuka matanya dan melihat ke arah kantong koin jiwa emas, lalu ke arah Zhu Zhuqing.

"Uangmu kurang."

Chen Hao yang akan pergi tiba-tiba berhenti dan dia melihat ke arah Flanders dengan muram.

"Tch, baru kali ini aku melihat seorang Jiwa Suci yang sangat miskin. Apalagi dia masihlah seorang legenda dari Trio Segitiga Besi Emas."

"Hah? Kamu mengenalku!?"

Flanders segera berdiri dan melihat ke arah Chen Hao, akan tetapi dia tertegun saat melihat tempat semula Chen Hao berdiri kini kosong.

"Bagaimana dia bisa menghilang di bawah hidungku? Seorang Jiwa Suci tingkat 79?"
.
.
End.

Douluo : Memasuki Tubuh Zhu ZhuqingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang