03

78 15 0
                                    

( HE'S CUTE )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( HE'S CUTE )








"Jangan teriak, lo mau kita ketahuan?"

Yurico menggelengkan kepala, mulutnya masih setia di bekap oleh tangan lelaki di belakangnya.

Tubuh yurico dibawa ke dalam ruangan yang sempat yurico enggan untuk menapakkan kakinya. Setelah berada di dalam, sang pelaku melepaskan tangannya.

Yurico membalikan badanya menatap lelaki yang sedang bersandar di dinding

"Kamu ngapain disini?"

"Gue yang harusnya nanya, lo ngapain ada di sini?"

Bukannya menjawab, yurico malah menemukan sesuatu yang tak asing menelusuk ke dalam hidungnya.

"Mahesa, kamu ngerokok?"

Yang ditanya bukannya menjawab, namun malah memberikan sebungkus rokok kepada yurico

"Mau?"

Yurico hanya menatap Mahesa yang mulai menyalakan rokoknya. Ia tarik kembali perkataannya beberapa saat yang lalu 'kamu gak berubah ya'.

Dan ternyata, mahesa berubah jauh dari perkiraannya.

Melihat pemuda di depa hanya terdiam sembari menatapnya, mahesa menghembuskan asap rokok ke depan tepat wajah yurico, membuat pemuda itu terbatuk beberapa kali.

Mahesa tertawa pelan melihat ekspresi yurico, cukup lucu menurutnya.

Cukup lama menunggu yurico menyelesaikan aksi batuknya, setelah dirasa mendingan yurico menatap tajam mahesa, membuat lelaki tersebut kembali tertawa.

"Lo pikir gue bakalan takut sama tatapan lo itu?"

Yurico mengerutkan dahinya mendengar perkataan mahesa. Dia juga laki-laki.

Mahesa memberhentikan tawanya, "tatapan lo tuh terlalu lucu, ga cocok kalo mau bikin ekspresi intimidasi"

Yurico membulatkan matanya, apa? Lucu? Sial. Entah sudah semerah apa pipinya sekarang.

Rasanya yurico ingin sekali menghilang saat ini juga, siapapun tolong bawa yurico pergi dari hadapan serigala di depannya.

"Mahesa.. Ak--"

"MAHESA SIALAN DI MANA LO"

Mahesa dan yurico sontak terjolak kaget mendengar suara william dari arah luar. Berbeda dengan yurico yang panik, mahesa dengan santai keluar dari ruangan.

"Oh di situ loh, mana sini" ucap william sembari mengadahkan tangannya

Mahesa memberikan bungkusan rokok yang sempat ia hisap tadi

"Sialan, lu abisin semua?! Kenapa sisa 3?! Gue udah hati-hati bawa rokok ke sini malah lu copet" amuk william

"Sabar, orang sabar lubangnya sempit"

🖇·˚ ༘ 𝕸𝖆𝖍𝖊𝖘𝖆!  ˊˎ

"Lo kenal yurico dari kapan kak?" tanya jendra pada sean

"Sebenarnya gue ga kenal, lo liat sendiri 'kan tadi? Dia aja nanya siapa nama gue"

"Ya maksud gue, kok lo bisa kenal gitu sama tuh bocah"

"Sebenernya dia tuh sepupunya haden, gue sering liat fotonya di rumah haden pas main" jelas sean

"Tapi kok ga mirip ya?" ucap sandy

"Namanya juga sepupu, bukan anak" jawab sean

🖇·˚ ༘ 𝕸𝖆𝖍𝖊𝖘𝖆!  ˊˎ

Sekolah telah bubar beberapa saat yang lalu, namun salah satu pemuda di depan gang mencuri perhatian sandy.

"Lo ngapain masih di sini?"

Yurico menatap sandy yang bertanya

"Nunggu bunda jemput, katanya sebentar lagi nyampe kok" jawab yurico

Sandy tampak berfikir sebentar, lalu kembali menatap yurico

"Kelamaan, gue antar pulang ayo"

Yurico menatap sandy ragu, "boleh?"

"Kenapa nggak?"

"Makasih banyak ya"

Sandy hanya menganggukan kepalanya. Ketika yurico akan menaiki motor sandy, Tiba-tiba tangannya di cekal oleh seseorang.

"Sama gue aja"






















-) 𝕛𝕒𝕟𝕘𝕒𝕟 𝕝𝕦𝕡𝕒 𝕧𝕠𝕥𝕖 𝕘𝕦𝕪𝕤☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-) 𝕛𝕒𝕟𝕘𝕒𝕟 𝕝𝕦𝕡𝕒 𝕧𝕠𝕥𝕖 𝕘𝕦𝕪𝕤☆

MAHESA〖ᴇɴᴅ〗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang