08 - Ren's Seduction

280 35 7
                                    

"Makasih banget ya Ren lo udah mau nolongin gue, nganterin pulang, dibayarin makan pula" Ucap Khava sambil mengelus tengkuknya merasa tidak enak karena telah merepotkan Ren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makasih banget ya Ren lo udah mau nolongin gue, nganterin pulang, dibayarin makan pula" Ucap Khava sambil mengelus tengkuknya merasa tidak enak karena telah merepotkan Ren.

"Iya aman aja, masuk gih" Ucap Ren dan Khava mengangguk menurut.

"Besok berangkat bareng gue aja, motor lo kan masih di bengkel" Ucap Ren sebelum Khava keluar dari mobilnya.

"Ngerepotin ntar, gue naik-"

"Ga ngerepotin, tenang aja" Jawab Ren dengan senyumannya. Khava sempat terdiam beberapa saat, dan akhirnya mengangguk canggung.

"Yaudah, kalo gitu gue turun ya?" Ren mengangguk.

"Duluan ya El" Arzhael hanya mengangguk atas pamit itu, dan terus melihat gerak-gerik Khava yang turun dari mobil Ren sampai masuk ke rumahnya.

"Lo ngapain masih disitu? Pindah sini" Suruh Ren yang memutar badannya sepenuhnya ke arah Arzhael yang berada di belakang.

Arzhael mendengus pelan, dan keluar dari mobil Ren untuk pindah ke kursi penumpang yang berada di samping kemudi.

"Gimana menurut lo? Kita cocok kan?" Tanya Ren setelah Arzhael duduk di kursinya.

Arzhael menoleh sebentar ke arah Ren, dan menggidikkan bahunya.

"Lo kenapa sih? Dari tadi keliatan ga mood" Arzhael hanya diam enggan menjawab pertanyaan itu.

"Jawab kalo orang nanya" Tangan Ren mencengkram paha Arzhael kuat sampai membuat sang empu sedikit meringis karena tenaga yang buka main itu.

"Ga papa" Jawab Arzhael sambil berusaha menyingkirkan tangan Ren.

"Lo tau kan kita ga kenal sebulan dua bulan? Gue tau kalo lo kenapa-napa, Why do you seem to be hiding something from me lately?" Arzhael membasahi bibirnya yang terasa kering itu, ia sedang memikirkan jawaban untuk pertanyaan Ren.

"Jawab" Perintah Ren dan semakin mengeratkan cengkramannya.

"Ga papa, lepas" Minta Arzhael sambil mendorong-dorong tangan Ren dari pahanya.

"Beneran ga papa?" Ren menjauhkan tangannya dan mencoba bertanya dengan nada yang lembut.

"Emang gue kenapa?" Bukannya jawaban, Arzhael malah melempar balik pertanyaan kepada Ren.

"You just seem weird lately"

"Perasaan lo aja" Memangnya sekelihatan itu ya perubahan dari tingkahnya sampai-sampai Ren menyadarinya? Atau karena Ren terlalu mengenalnya?

"Fine kalo emang gaada. But if you have any problems or anything, let me know, okay?" Arzhael hanya mengangguk, apa ia harus memberitahukan soal perasaannya kepada Ren? Ah tidak, mungkin tidak sekarang.

____________________

"Kamu mau dianter Bang?" Tanya Bunda ketika melihat Arzhael yang baru bergabung duduk di meja makan.

TRAPPED IN THE FRIENDZONE [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang