Prang
Prang
Barang-barang berserakan dimana-mana,pecahan kaca-kaca,cermin bahkan jendela hancur tak berbentuk lagi
*****
Tubuhnya bergetar hebat badannya terasa sakit semua ia hanya bisa menangis dalam diam
Perempuan itu berjalan ke arahnya menangkup dagunya dengan tatapan mata yang sulit di artikan
"Masih mau membantah hmm?" Tanyanya dengan nada yang lembut namun menusuk
Ia hanya bisa menggelengkan kepalanya
"Jawab sweety.. bukan hanya menggeleng saja"
"Masih mau membantah hmm?" Ulangnya lagi
"Tidak"
"Good girl." Pujinya dan menyeka darah yang ada di ujung bibirnya
"Aku gak suka kamu disentuh orang lain..hanya aku dan cuma aku yang boleh sentuh kamu. Mengerti?"
"Aku mengerti"
Ia pun berdiri dan mengulurkan tangannya "Ayo aku akan obati lukamu"
"Aku tidak kuat berdiri" Ujarnya pelan
Tanpa basa-basi ia langsung menggendong kekasihnya keluar
"Sstt.."
"Sakit?"
"Hanya perih" Ia melanjutkan mengobati bagian bibir dan kaki kekasihnya
Setelah selesai mengobati luka kekasihnya, ia langsung terduduk di hadapan sang kekasih "Maaf,tidak seharusnya aku bersikap seperti itu"
"Harus berapa kali lagi aku memaafkanmu huh?" Batinnya
Flashback on
Seorang perempuan tengah berdiri di depan cafe menunggu teman-temannya
Drtt
Suara panggilan masuk segera ia mengangkat teleponnya
(Kamu dimana baby?)
(Aku sedang berada di cafe)
(Dengan?)
(Teman)
(Teman siapa?)
(Biasa mereka bertiga)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love or obsession? [Satzu]✓
Teen FictionHubungan sana dan tzuyu yang semula baik, hingga sebuah kejadian merubah segalanya. Tzuyu yang semula bersikap manis berubah menjadi kasar. Sana yang tak tahan akan perlakuan kekasihnya berusaha untuk mengakhiri hubungan. Saat sana mencoba memperba...