Dua

133 19 4
                                    


Setelah selesai sarapan sana beranjak untuk membersihkan tubuhnya, ia pun masuk ke kamar mandi hingga langkahnya terhenti saat melihat cermin






Ia menatap wajahnya dan melihat luka yang masih memar di ujung bibirnya








Perlahan ia mulai menarik tali bathrobe-nya. Sana tersenyum miris saat melihat sekujur tubuhnya penuh dengan luka





Luka yang dibuat oleh orang yang ia cintai




Sana menekan pelan memar yang ada dibagian perutnya, ia hanya bisa meringis menahan sakit





Ia berjalan secara perlahan menuju bathtub, menenggelamkan dirinya bersama dengan rasa sakitnya






















Perlahan-lahan ia membuka matanya, nampak dengan samar seseorang disampingnya memandangnya dengan khawatir




"Tzu.."





"Iya sayang, ini aku tzuyu..kamu kenapa bisa begini?" Pertanyaan tzuyu membuat sana bingung






Padahal ia jelas betul bahwa ia sedang berendam di kamar mandi. Tetapi kenapa saat ini ia berada di tempat tidur?






"Aku..kenapa?"





"Kamu hampir mati tadi di bathtub, untung aja aku datang tepat waktu jika tidak mungkin aku sudah kehilangan kamu" Jelas tzuyu dengan terisak







"Jangan nangis aku gapapa kok"




"Tapi tetap saja aku takut jika kamu ninggalin aku.."




"Biasanya kamu paling lama berendam 30 menit doang tapi tadi kamu hampir berendam 3 jam lamanya. Apa yang buat kamu kayak gini sa?"




"Kamu tzu. Kamu yang udah buat aku kayak gini" batin sana







Sana menggeleng dan tersenyum "Gak ada,mungkin aku terlalu nyaman aja berendam tadi makanya kayak gini. Udah jangan nangis"




Tzuyu pun beranjak dan mengambil obat untuk kekasihnya "Ini minum obatnya"




"Obat apa ini?"







"Obat buat luka kamu. Kata dokter paling 2 hari rasa sakitnya hilang"




Sana mengerti dan meminum obatnya




"Buka baju kamu" titah tzuyu



"Buat apa?"




"Aku mau olesin salep buat memar kamu"






Lagi. Sana pun hanya menurut




Tzuyu mengolesi memar sana dengan telaten. Melihat luka kekasihnya ia menjadi merasa bersalah kembali








"Maaf." Kata itu kembali keluar dari mulutnya







"Untuk?"





"Untuk semua luka ini,gak seharusnya aku mukul kamu sampai kayak gini..."





Sana berbalik dan menatap tzuyu ia hanya diam. Tzuyu dapat melihat dimata kekasihnya terdapat banyak sekali kekecewaan padanya







"Sa.."







Sana langsung memeluknya seerat-eratnya. Tzuyu hanya diam dan membalas pelukan sana






Love or obsession? [Satzu]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang