-MBMH- #8 🔞

55 8 15
                                    

Langit sore itu dipenuhi warna jingga yang lembut, seolah-olah menyelimuti mereka berdua dalam hangatnya kebahagiaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit sore itu dipenuhi warna jingga yang lembut, seolah-olah menyelimuti mereka berdua dalam hangatnya kebahagiaan. Di tepi pantai yang sunyi, angin sepoi-sepoi meniupkan kenangan masa lalu, menyusuri setiap jejak langkah yang mereka buat. Perjalanan mereka tak selalu mudah, penuh liku dan tantangan yang kadang membuat mereka ragu. Tapi hari ini, semua terasa sempurna.

Di depan altar sederhana yang didekorasi dengan bunga-bunga liar, Yasa menatap mata Jyo, wanita yang telah bersamanya melalui suka dan duka di kurun waktu setahun ini. Senyuman di wajahnya tak bisa disembunyikan, bahkan oleh sedikit gemetar di tangan ketika dia memegang cincin emas yang akan ia kenakan di jari manis Jyo.

"Aku berjanji untuk selalu mencintaimu, tak peduli seberapa berat jalan yang akan kita lalui. Dalam senyum maupun air mata, aku akan selalu ada untukmu, Bina," ucap Yasa, suaranya bergetar oleh haru.

Jyo tersenyum, matanya bersinar penuh keyakinan. "Aku juga berjanji, Yasa. Bersamamu, aku tahu bahwa kita bisa menghadapi dunia. Kau adalah rumahku, tempat di mana aku selalu ingin kembali."

Saat cincin melingkar di jari mereka, langit senja menjadi saksi pernikahan mereka. Hari itu, di bawah langit yang tenang, dua jiwa bersatu dalam cinta yang telah teruji oleh waktu.

----------------

03.11.2024

Hari pernikahan berlangsung, Yasa dengan lancar dan khidmat mengucapkan janji suci untuk meminang dan melangsungkan kehidupan bersama Jyo.

Begitupula dengan Arsa yang berdiri ditengah keduanya, begitu senang dengan kehadiran sosok ibu di hidupnya. Keluarganya telah utuh.

"Makasih papa, aca senang sekali punya mami" ucap aca dengan ceria nya.

"Ih punya papa, aca ga boleh rebut" Yasa meledek anaknya dengan memperebutkan Jyo.

"Ga boleh papa, pokoknya mami jyo cuman punya Aca. Hm aca tantrum, aca bete sama papa" Jyo yang melihat perdebatan antara suaminya dengan anak nya tersebut hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Heyyy Aca, mami jyo punya aca dan juga papa Yasa ya. Mami sayang banget sama Aca.." Jyo menenangkan Arsa.

"Yay makasih mami" Arsa kembali tersenyum, begitupula Yasa yang melihat interaksi tersebut. Tidak salah pilih memang dirinya, untuk menjadikan Jyo istrinya.

Arsa menghampiri om nya, om Tara. Dan tersisa Yasa dan Jyo yang duduk di kursi pelaminan.

"Sayang, nanti malam siap siap ya.." bisik lembut Yasa di telinga Jyo.

My StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang