PART I

16.7K 28 0
                                    

Di sebuah kamar..

"Ratih sayang, kamu tau ngga fantasi ternakalku apa, hm?" Ucapnya.

"Appaaa masss ahh?" Tanyaku menahan sodokannya.

"Uhh.. enak bangettt.. Mas ingin kamu diperkosa sama temen Mas. Sodok kontolnya dalam memekmu, remas tetekmu dan tumpahin spermanya dalam memekmu." Jawabnya sambil menghentikan sodokan kontolnya didalam memekku.

Sontak aku terkejut. Tak menyangka suamiku menyuruhku agar ngentot dengan temannya. Namun sekarang ini aku tak dapat berfikir jernih, sebab rasa gatal dalam memekku jauh lebih nikmat dan mengganggu dibanding ucapannya.

"Kita bahas nanti aja mas, aku sudah tak tahan ingin disodok kontol kamu." Ucapku memohon sambil melipatkan kakiku ditubuhnya lalu menekan pantatnya, sehingga kontolnya makin masuk kedalam memekku.

"Ssh.. argh, enak banget mas. Sodok yang kencang ahh.." Desahku tak tertahan ketika ucapanku dibalas melalui sodokan kasarnya.

Perlahan tapi pasti memekku digempur oleh kontolnya yang tidak terlalu panjang namun menimbulkan efek teramat gatal dalam memekku.

Lalu dia menegakkan badannya dan tetap pada tempo goyangannya pada memekku sambil meraih tetekku 38 D yang bergerak naik turun akibat sodokan kasarnya.

"Argh.. iya mas, mainin putingnya ahh, sodok yang keras mas, uhh.. lebih kerass lagi.." Ucapku memohon, lebih tepatnya memaksa untuk menyodok memekku lebih keras lagi.

Namun dia tidak juga menaikkan tempo sodokannya. Sementara rasa gatal dan nikmat dalam memekku sudah menghancurkan akal sehatku sehingga membuat tubuhku semakin liar tak terkendali.

"Mmh, mas ahh.." Lalu kami berciuman mesra.

"Argh, sayang.. Mas mau keluar, ssh ahh.." Lalu dia menumpahkan seluruh spermanya didalam memekku. Setelah selesai, lalu dia melepaskan kontolnya dan tertidur disampingku.

Dia mencium keningku, dan mengucapkan, "I love you sayang."

"I love you too, sayang." Ucapku datar tanpa melihat wajahnya yang berada disampingku.

Aku sangat kesal kepada suamiku yang langsung K.O sebelum memberikanku orgasme. Namun tak ayal juga, hampir 3 tahun kami menikah, aku tak pernah sekalipun merasakan betapa nikmatnya orgasme seperti yang teman-temanku katakan.

Lalu aku kekamar mandi membersihkan tubuhku.

"Ahh.." Kenapa nikmat sekali? Tanyaku ketika aku sedang membersihkan memekku dan tak sengaja menyentuh benda yang berada diatas lubang memekku.

Tanpa sadar, dalam keadaan jongkok aku mulai menyentuh dan sesekali menggesek benda kecil tersebut dengan tangan kiriku dan gayung ditangan kananku seolah menjadi penonton kenikmatan ini.

Semakin kencang gesekan yang aku beri kepada benda kecil ini semakin nikmat yang aku rasa. Nikmat kali ini seolah melebihi kenikmatan yang selalu diberi suamiku kepadaku, hingga aku merasakan sesuatu yang ingin meledak dalam memekku.

"Arghh, aduuhhh.. Apa ini uhhh.." Hingga umurku 31 tahun dan pernikahan kami yang berjalan hampir 3 tahun, baru kali ini aku merasakan nikmatnya orgasme.

"Apakah ini rasanya orgasme? Ah, sungguh nikmat sekali." Pikirku.

Rasanya tubuhku sangat lemas dan cairan keluar sangat deras dari memekku. Aku tersungkur dan bersandar kedingding kamar mandiku dalam posisi duduk dan telanjang.

Dengan nafas ngos-ngosan, gayung yang kupegang sudah terjatuh disampingku dan mataku sedikit layu.

Lalu aku bergerak dan membersihkan tubuhku. Setelah itu aku keluar dari kamar mandi dan tertidur disamping suamiku.

CANDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang