15.Cahaya yang Menyapa

45 8 0
                                    


.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jangan lupa vote.
———

Zee menatap Freya dengan tatapan penuh tekad, seakan berusaha merangkai kata-kata yang tepat. Hening sejenak, dan hanya terdengar deru angin sore yang berhembus pelan di sekitar mereka. Freya menunggu dengan sabar, tapi rasa penasaran mulai menyelimutinya.

“Ada apa, Zee?” tanya Freya akhirnya, suaranya lembut namun mengandung rasa ingin tahu yang tak terelakkan. Zee jarang terlihat sekhawatir ini. Biasanya, dia selalu tampil tenang dan penuh percaya diri, terutama saat membicarakan hal-hal serius.

Zee menarik napas panjang sebelum menjawab, “Aku tahu ini mungkin terdengar aneh, tapi aku harus bicara soal Fiony.”

Freya langsung merasakan gelombang kecemasan di dadanya. Fiony lagi. Kenapa akhir-akhir ini segala sesuatu terasa begitu rumit ketika berhubungan dengannya?

“Apa yang terjadi dengan Fiony?” Freya mendesak dengan lembut, berusaha menjaga agar suaranya tidak terdengar terlalu khawatir.

Zee melirik Freya sejenak, lalu menunduk. "Freya, aku tahu kamu dan Fiony udah dekat belakangan ini. Tapi, ada sesuatu yang mungkin kamu harus tahu... tentang Fiony."

Freya mengernyit, merasa aneh dengan cara Zee bicara. “Maksud kamu apa, Zee? Apa Fiony cerita sesuatu ke kamu?”

Zee mengangguk pelan. "Iya, dia cerita... Tapi ini bukan hal yang bisa dia ungkap dengan mudah, apalagi ke kamu."

Freya semakin bingung. "Kenapa? Bukankah kami teman dekat?"

Zee tampak ragu sejenak, lalu dia memutuskan untuk berbicara. "Tantri—eh, maksudku, Fiony—dia... selama ini menyimpan perasaan ke kamu, Freya."

Freya membeku. Hening panjang terasa berat di antara mereka. Zee terus menatapnya, menunggu reaksinya, namun Freya hanya bisa terdiam. Kata-kata itu terasa seperti guntur di kepalanya.

"Apa maksudmu?" tanya Freya, suaranya nyaris berbisik.

"Dia menyukaimu, Freya. Lebih dari sekadar teman. Itu yang dia bilang ke aku." Zee menatap Freya penuh empati. "Dia takut kamu gak akan nerima perasaannya, jadi dia terus pura-pura gak peduli. Tapi aku bisa lihat kalau itu menghancurkan dia."

Freya tidak tahu harus berkata apa. Pikirannya berputar, mencoba memahami semua informasi ini. Fiony, yang selama ini selalu penuh kepercayaan diri dan sikap angkuh, menyimpan perasaan seperti itu? Dan selama ini, Freya sama sekali tidak menyadarinya?

Cahaya Dalam Symfony.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang