Transmigrasi Aletta Or Ara

BUNGA TRAKHIR UNTUK ALETTA

Aletta Queenzia Abraham, seorang gadis yang memiliki kecantikan yang luar biasa, kulit putih seputih susu, warna mata biru tua, rambut panjang lurus, hidung mancung bulu mata lentik, bibir pink alami tinggi badan 160 cm, Aletta gadis yang penuh dengan keceriaan dan senyuman yang bisa membuat semua orang terpesona tapi itu hanya terlihat diluar nya saja... Tapi ternyata seorang Aletta memiliki luka yang sangat amat mendalam seorang Aletta yang tak di anggap oleh orang tuanya dan keempat abangnya, membuat dirinya dewasa tanpa merasakan kasihsayang orang tua Aletta sering juga mendapatkan siksaan dari ayah dan ibu abang abangnya, membuat mental seorang Aletta hancur dan fiksi yg lemah Aletta juga memiliki penyakit yang sangat ganas ia itu kanker tumor otak membuat Aletta sering masuk rumah sakit tanpa sepengetahuan keluarga nya. Pernah dokter ingin memberi tahu tentang keadaan Aletta kepada keluarga nya tapi Aletta melarang dokter dengan perkataan yang membuat sang dokter merasa sakit dan sesat saat mendengar perkataan Aletta itu.

'Dokter akan memberi tahu keluarga mu, bagaimana pun mereka berhak tahu tentang keadaan mu, Al," ucap dokter laki-laki itu yang sepertinya ampir seumur dengan tuan Abimana Abraham ayah kandung Aletta.

'Tidak perlu om... Al mohon jangan memberitahu mereka tentang keadaan Al," sahut Aletta menatap dokter yang di panggil om itu ternyata adalah sahabat dari ayahnya. 'Walaupun om memberitahu mereka, mereka tidak akan peduli toh mereka tidak menganggap aku ada..."lanjut Aletta, dokter itu terdiam merasakan sakit di uluh hatinya dan terasa sesat.

Dokter yang bernama tag BIMA PRATAMA itu juga merasakan sakit yang di alami oleh Aletta yang sudah menjadi pasiennya selama dua tahun ini, ia penyakit yang di derita oleh Aletta sudah ada saat Aletta memasuki umur ke 15 tahun berarti penyakit nya sudah ada saat Aletta masih kelas 9 SMP, dokter Bima pernah berkata kepada Aletta tentang penyakitnya yang ternyata bawahan dari keluarga nya ia itu sang almarhum neneknya yang juga memiliki penyakit seperti Aletta.

*back topik*

Di mansion Abraham, terlihat seorang gadis sedang duduk terdiam di taman belakang mansion, samberi menatap langit-langit yang terlihat indah membuat gadis itu tersenyum walau terlihat pucat dan lemah tapi itu tidak membuat kecantikan nya luntur. Ia gadis itu adalah Aletta Queenzia Abraham.

'Indah, cantik dan tenang' bathin Aletta samberi tersenyum. "Aku tidak sabar untuk bertemu nenek dan kakek lagi... Nek kek, tunggu Queen iya sebentar lagi queen nyusul kalian kesana," lanjut Aletta dengan tersenyum.

'Tapi sebelum itu queen mau membuat kenangan dulu sama bunda dan ayah keempat abang juga... Biar mereka tidak sedih nanti nya' bathin Aletta setelah lama di taman Aletta berdiri dan meninggalkan taman belakang mansion masuk kedalam mansion dan berjalan menuju kamarnya di lantai dua.

Tapi saat berjalan ke lantai atas Aletta tak sengaja berpapasan dengan sang kakak ke pertamanya yang bernama JEFFREY DAMIAN ABRAHAM. Aletta tersenyum kearah sang kakak tapi di hiraukan oleh sang kakak laki-laki membuat Aletta tersenyum kecut saat melihat kakaknya hanya melewati dirinya tanpa menyapa atau membalas senyum nya.

'Hahaha sudah biasa kok...' bathin Aletta melanjutkan langkah kakinya menuju kamar miliknya.

Sedangkan Jeffrey semakin hari semakin bingung dengan keadaan Aletta yang terlihat pucat seperti mayat hidup dan terlihat lemah juga.

'Kenapa dengan nya? Kenapa dia terlihat pucat dan lemah? Ck gua kenapa sih mau dia sakit pun gua nggak peduli' bathin Jeffrey dan melanjutkan langkah nya ke lantai satu.

••••••••
Teruntuk senja
Katakan pada dunia
Tak seharusnya dirimu memaksa
Untuk memenuhi langit,
Atas nama selain jingga...

Kukira ada cahaya...
Langit sudah terlanjur kecewa...
Warna jingga tak begitu leluasa...

Kukatakan pada semesta...
Bantu senja ringankan bebannya...
Datangkan langit malam,
Bulan dan bintang... Sebagai jeda
Sebelum menghadirkan fajar
Pada dunia...