Setelah tiba di mansion, dengan cepat zia masuk dengan cara memanjat keatas pohon yang memang dekat dengan balkon kamarnya, setelah sampai di kamarnya dengan cepat zia mandi dan menganti bajunya dengan piyama, setelah itu ia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur tak lama dari itu zia pun tertidur dengan bersamaan kedua abang kembarnya yang juga baru sampai dengan para sahabat-sahabatnya.
"Ini mansion sepi amat?" ucap kenzie dengan merebahkan tubuhnya di lantai yang beralaskan karpet.
"Iya kayak kaga ada penghuni nya," ujar Arya yang juga ikut rebahan.
"Gua keatas," ucap kenzo dengan datar dan singkat mereka yang mendengar itu hanya bisa menatap cengo.
"Itu maksudnya kenzo apa dah?" sahur arga dengan mulut yang terbuka.
"Maksudnya dia, mau keatas ke lantai dua, mau cek zia ada nggak di kamarnya," jelas alexis, dan di angguki paham oleh arga dan lainnya, sedangkan sean dan Alexandria hanya menyimak obrolan mereka.
"Eh, zi, ini kagak ada makanan sama minuman apa?" ujar arya kenzie menatap Arya setelah itu ia berdiri dan berjalan kearah dapur, dan juga bersamaan dengan bi inan yang ada didalam dapur kenzie melangkah kearah bi inan dan menepuk pundak bi inan.
PUNG.
"ASTAGHFIRULLAHALAZIM!!" ucap bi inan dengan spontan, karna kaget begitu juga dengan kenzie yang ikut kaget.
"Astagfirullah, den, kenzie bikin bibi kaget aja, untung bibi nggak ada riwayat jantung," ujar bi inan saat tahu siapa yang ada dibelakangnya, sedangkan sih pelaku hanya cengengesan.
"Hehehe maaf bi, soalnya bibi serius banget," sahut kenzie dengan cengengesan.
"Haduh den, den, aden teh mau apa?" tanya bi inan, kenzie pun menatap wanita tua itu dan tersenyum.
"Tolong bikinin minuman sama camilan yang bi, kayak biasa lagi kumpul hehehe," ujar kenzie dan di akhir kekahan.
"Siap den," setelah itu bi inan membuatkan kenzie minuman dengan yang lainnya, sedangkan kenzie sudah pergi ke ruang perkumpulan.
●●●●●●
Sedangkan, kenzo ia berada didalam kamar zia, terlihat zia yang masih tertidur dengan pulas, membuat kenzo tersenyum dan mengelus puncak kepala zia penuh kasih sayang.
'Abang janji bakal jaga kamu terus, walau nyawa abang taruhannya' bathin kenzo, setelah itu kenzo mencium kening zia setelahnya ia keluar dari kamar zia.
●●●●●●
Keesokan harinya, di pagi yang cerah ini terlihat seorang gadis masih saja tertidur dengan pulas, dengan perlahan ia terbangun saat mendengar alarm jamnya berbunyi, setelah nyawanya terkumpul zia bergegas kekamar mandi dan memulai ritual mandinya, setelah selesai zia keluar dengan baju kemono dan melangkah masuk kedalam bilik ganti, setelah memakai seragamnya zia keluar dan duduk di meja rias merias sedikit wajahnya dan memakai lip gloss, dengan rambut yang di gerai indah setelah dirasa sudah siap zia keluar dari kamar dan berjalan ke lantai satu desa bersenandung.
"Pagi ku cerah, matahari bersinar," nyanyi zia dengan berlompat-lompat.
"Ku gendong tas hitam ku di pundak," lanjut zia, membuat semua orang yang mendengar suaranya itu terkekah gemes.
"Selamat pagi semua, apa lagi ya, zia lupa," ujar zia dan berlari kecil kearah abang pertamanya dan memeluknya dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Aletta Or Ara
Roman pour AdolescentsAletta Queensa Abraham, gadis yang tak di anggap karna sebuah fitnahan yang di lontarkan oleh teman sekolah nya dan membuat semua orang membenci aleta, tapi hanya teman dan sahabat kembarannya yang tidak ikut ikutan membenci Aletta walau begitu Alet...