Sedangkan disisi lain tepatnya diruang yang berada dirumah sakit terlihat seorang gadis yang masih saja tertidur nyenyak, dengan perlahan mulai membuka matanya dengan perlahan-lahan dan nyusain kan cahaya lampu yang masuk kedalam matanya.
'Aku dimana? Aku masih hidup? Bukannya aku sudah mati? Tapi ini dirumah sakit terus bunda dan lainnya mana?' bathin gadis cantik itu dengan menatap sekeliling ruang itu.
"Awwss... Kepala ku sakit banget arghhh s-sakittt!" teriak gadis itu membuat orang yang berada diluar berlari masuk kedalam.
"Astagfirullah nak! Cepat panggil dokter!" ucap seorang wanita tua yang sekitar umur 49 tahun.
Tak lama dokter pun masuk, dan mulai memeriksa keadaan gadis itu yang pingsan.
"Gimana keadaan putri kami dok?" tanya seorang Pria tua.
"Tak perlu khawatir tuan nyonya, nona Zia baik-baik saja hanya sakit kepala karna benturan yang cukup keras itu membuat kepala nona zia sakit... Juga nona zia kemungkinan mengalami amnesia sementara," jelas dokter, kedua paruh baya itu kaget saat mendengar kata-kata terahir dokter.
*sedangkan di alam sadar*
Saat Aletta tebangun ia berada disuatu tempat yang sangat indah, bunga warna warni pohon pohon yang besar dan cantik serta kupu-kupu yang berterbangan, terlihat dari jauh ada seorang gadis Aletta yang bingung itupun berjalan kearah gadis itu.
"Hey?" sapa Aletta dengan tersenyum, gadis itu menoleh dan juga tersenyum dan membalas sapaan Aletta.
"Hey Aletta," sahut gadis cantik nan imut itu.
"Kamu kenal sama aku? Padahal aku belum perkenalkan diri..." ucap Aletta dengan menatap penuh bingung kearah gadis itu.
"Aku tahu semua tentang kamu, kamu Aletta Queensa Abraham, meninggal karna penyakit tumor otak yang sudah stadium akhir," ujar gadis itu.
"K-kok bisa..." sahut Aletta dengan gugup.
"Hahaha utk nggak penting yang sekarang lebih penting itu kamu." ujar gadis cantik itu.
"Maksud kamu?" jawab Aletta.
"Jiwa ku sudah mati, Al, sedangkan ragaku belum, dan ragamu sudah mati juga dan udah di kubur beberapa hari yang lalu, aku menarik kamu kedalam tubuhku biar kamu bisa merasakan kebahagiaan lagi," ucap gadis itu sukses membuat Aletta shock dan kaget.
"Tapi bagaimana bisa? Bukannya transmigrasi itu hanya ada di novel-novel?" ujar Aletta dengan bingung gimana tidak bingung, ia kira ia sudah mati dan menyusul nenek dan kakeknya tapi ini...
"Ini nyata, Al, dan kamu lah yang mengalaminya karna kamu belum saatnya untuk pergi sedangkan aku sudah tidak bisa lagi, karna waktu ku sudah ampir habis aku tidak bisa berlama-lama disini, dan nanti aku akan memberikan sepotong ingatan ku kepada mu, tapi kau akan merasakan sakit beberapa saat," ucap gadis itu sambil tersenyum manis.
"Apa! Jadi ini beneran... Baiklah semoga kau tenang dialam sana..." sahut Aletta. "Tapi aku bagaimana bisa kembali?" tanya Aletta saat gadis itu akan pergi.
"Masuk lah ke cahaya itu, bahagia lah Aletta..." seketika gadis itu menghilang begitu juga dengan Aletta yang di tarik oleh cahaya putih itu.
••••••••••
Di ruangan Bernuansa putih Abu-Abu itu, terlihat Aletta mulai membuka matanya dengan perlahan-lahan bersamaan dengan seorang wanita paruh bayangan masuk kedalam.
"Alhamdulillah nak, akhirnya kamu bangun juga nak, bentar iya mama panggilkan dokter." ucap wanita paruh baya itu sedangkan Aletta hanya melihat saja tak lama masuklah seorang dokter dan suster.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Aletta Or Ara
Ficção AdolescenteAletta Queensa Abraham, gadis yang tak di anggap karna sebuah fitnahan yang di lontarkan oleh teman sekolah nya dan membuat semua orang membenci aleta, tapi hanya teman dan sahabat kembarannya yang tidak ikut ikutan membenci Aletta walau begitu Alet...