3.tempat ternyaman

3 3 0
                                    


banyak hembusan angin yang menyelimuti tubuh, jalanan yang sepi hanya beberapa kendaraan yang berlalu lalang disana, rumah sederhana dengan ukiran kayu yang indah terlihat disana.

"Udah lama ga kesini, nenek apa kabar ya"batin alletha.

Suara decitan pintu terdengar nyaring di gendang telinga memperlihatkan wanita lansia yang sedang duduk di kursi goyang.

"Eh,al kamu apa kabar sayang. "

Suara lembut penuh kasih sayang itu sudah lama tidak terdengar oleh alletha.

"Baik nek, nenek apa kabar?, maaf ya nek al jarang kesini" Pelukan hangat disambut alletha, seperti anak kecil yang sedang di keloni oleh neneknya.

"Nenek juga baik,iya gapapa al, nenek ngerti, gima dirumah, mamah kamu masih suka marahin kamu?" Tanya nenek alletha yang diakhir kalimatnya nadanya berubah kesal.

Alletha tersenyum tipis seolah-olah meyakini neneknya bahwa di rumah baik baik saja supaya penyakit jantung neneknya tidak kambuh lagi.

"Baik-baik aja ko nek,nenek tenang aja. " ucap alletha.

"Syukur deh kalo kaya gitu, kalo ada apa-apa dateng kesini aja, cerita semuanya oke?" ujar nenek dengan lembut sembari mengusap usap kening cucunya.

"Iya nek, nih al bawain obat sama buah buat nenek dimakan ya nek jangan telat minum obatnya juga" ucap alletha yang menyodorkan kresek kecil dan kresek besar.

Mereka berdua saling tersenyum menyalurkan kasih sayang mereka masing-masing

"Sini makan al, kamu belum makan kan?" ucap nenek alletha sembari menarik tangan alletha untuk menuju dapur.

Senyuman kembali terukir di wajah alletha, belum pernah ia merasakan kehangatan di keluarganya, hanya neneknya yang suka memperhatikan alletha dan menyayangi alletha.

Harum wangi terciun di hidung mugil alletha harum masakan neneknya yang sudah lama ia tidak merasakanya lagi setelah sekian lama.

"Makasih nek, nenek emang the bast"alletha mengacungkan kedua ibu jarinya.

" Iya sama-sama, sayang, oiya gimana sekolah kamu? Baik baik aja kan?"tanya nenek alletha yang sambil mengunyah makanan buatanya, begitupun alletha.

"Baik kok nek sekarang kan aku mau masuk SMA tapi al udah punya temen duluan nek mereka semua baik banget, perhatian sama al, walaupun al belum kasih tau mereka tentang kehidupan al" Ucap alletha dengan riang, curhat bersama nenek memang hal yang sangat istimewa.

"Syukur deh kalo gitu, mungkin kamu kalo udah bener bener percaya sama temen kamu, kamu boleh cerita aja, itu tergantung kamu, apapun keputusan kamu nenek bakal dukung terus" ujar nenek alletha yang tiba-tiba menyuapi sesendok nasi dan lauk kepada alletha.

Alletha tersenyum tipis, dan melahap makanan suapan dari neneknya.

"Makasih ya nek, nenek selalu ada buat al"

"Iya sayang, kamu semangat terus ya" Ucap nenek alletha yang mengusap usap ujung kepala alletha.

"Nek, makanan aku udah habis nih, kau pulang dulu ya nek, aku takut mamah udah pulang, nenek jaga diri baik baik ya nek" Ucap alletha dan langsung memeluk neneknya.

"Iya sayang, lagian ada bibi yang selalu ngerawat nenek, kamu semangat belajarnya, cucu nenek kan hebat"

Alletha tertawa pelan "iya nek, pasti ko. "

"Dadah nek" Alletha melambaikan tanganya dengan senyuman manisnya.

"Kamu anak yang hebat al,kamu harus kuat terus ngadepin mamah kamu ya al" Ucap nenek di dalam hatinya.sembari melihat kepergian cucunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RUMAH? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang