02

134 24 6
                                    




"So, apa yang bikin wajah kamu yang tampan ini begitu kusut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"So, apa yang bikin wajah kamu yang tampan ini begitu kusut." Sarah memberikan gelas berisi whiskey pada Dhanan,  kemudian duduk samping pria itu dengan jarah sangat dekat, tangannya dengan santai dia letakkan di bahu Dhanan.

Dhanan mengambil gelas yang diberikan Sarah, menyesapnya sedikit lalu Dhanan memberitahu Sarah dengan nada tenang, "Papa berencana menjodohkan ku."

"What? Kamu dijodohin?"

"Ya."

"Sama?"

Dhanan memberikan gelengan di kepalanya, "Belum tau, papa belum memberitahu siapa perempuannya." Dhanan meletakan gelas di meja, matanya menatap wajah cantik Sarah, mantan kekasihnya.

Sarah ikut meletakan gelasnya sendiri, dia tersenyum tipis, "Keluarga kamu gerak cepat ya, begitu tau kita putus langsung menjodohkan kamu dengan pilihan mereka."

Dhanan membawa lengannya mengusap pipi Sarah, "Apa nggak bisa kita kembali? Aku bisa perjuangkan kamu."

Sarah menangkap tangan Dhanan, dia menggeleng, "Kisah kita sudah selesai, aku nyaman dengan kita sekarang."

Dhanan menghela membawa badannya menjauh dari Sarah, ".. aku masih sayang sama kamu." Ucapnya, Dhanan meraih kotak rokok yang ada di meja mengeluarkan satu batang untuk dia bakar dengan segera.

Sarah mengambil satu batang rokok juga dari kotak yang sama, "Perlahan kamu bisa lupain aku." Balasnya lembut.

Dhanan menggeleng tangannya menaikan zippo sebelum benda itu dia nyalakan, Dhanan menghisap rokoknya kuat hingga ujungnya mulai terbakar mengeluarkan asap, dia mendekatkan zippo yang masih menyala ke hadapan Sarah.

Sarah menyesap rokoknya.

"Aku mau tolak perjodohan ini."

"David melamarku."

Ucap mereka hampir bersamaan.

Dhanan menunduk, wajahnya terlihat kecewa mendengar penuturan Sarah, "Coba jalani dulu, aku yakin kamu nggak akan kecewa sama pilihan keluarga kamu."

"Aku mau menentukan pilihan ku sendiri."

"Aku punya temen perempuan, mau aku kenalin."

"Aku mau kita balik." Dhanan sarat permohonan.

Sarah menggeleng lebih tegas, sampai kapanpun hubungan mereka hanya akan buang-buang waktu saja, keluarga besar Dhanan menentang hubungan mereka. Sarah cukup sadar diri jika bersama Dhanan tidak cukup hanya sekedar cinta saja.

"Aku mau nikah sama David, nan."

"Lalu aku?" Ucapnya seperti anak kecil yang akan kehilangan arah bila ditinggal Sarah.

"Dhananjaya, kamu bisa cari yang lebih baik dari aku, lebih segalanya dari aku—."

"Aku maunya kamu bukan yang lain."

MINEFIELDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang