Setelah acara kelulusan yang penuh kenangan di SMA Angkasa, enam sahabat Alana, Theo, Mei, Bara, Lily, dan Devano berkumpul di sebuah kafe kecil di sudut kota. Aroma kopi dan kue-kue segar memenuhi udara, tetapi suasana hati mereka lebih dipenuhi semangat petualangan.
: Jadi, kemana kita pergi untuk liburan?
tanya Theo, menyandarkan punggungnya di kursi.
“Bagaimana dengan villa yang aku baca di koran lama?
Alana menjawab dengan antusias, matanya berkilau.
“Dikatakan villa itu terletak jauh di dalam hutan. Pemandangannya luar biasa dan ada mitos menarik di sekitarnya!
Mei, yang duduk di sampingnya, mengerutkan kening.
“Mitos? Kenapa aku merasa itu akan menjadi bencana?”
“Bukan bencana, Mei! Ini akan menjadi petualangan!
Bara berkata, bangkit dari kursinya dengan penuh semangat.
“Kita bisa membuktikan bahwa semua cerita itu hanya khayalan.”
Lily, yang lebih berhati-hati, memandang Bara.
“Tapi bagaimana jika ada bahaya nyata? Kita harus hati-hati.”
Devano tersenyum lebar,
“Aku suka tantangan. Lagipula, kita semua suka alam, kan? Apa ada yang lebih baik daripada menjelajah hutan?”
Alana mengangguk setuju.
“Kita bisa menjelajahi dan memecahkan misteri yang mengelilingi villa itu. Jika kita berhasil, kita bisa menjadi berita besar!”
Dengan semangat yang membara, mereka sepakat untuk pergi ke villa tersebut, tanpa menyadari bahwa petualangan mereka akan membawa mereka ke tempat yang lebih dari sekadar sekedar liburan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Bayang-Bayang Hutan
FantasyProlog Di tengah hutan belantara yang misterius, terdapat sebuah villa tua yang dikelilingi mitos dan legenda. Villa ini dijauhi oleh orang-orang karena kisah tentang manusia serigala yang mengintai setiap langkah. Namun, enam remaja dari SMA Angka...