Setelah beberapa saat berjalan, Alana tersandung akar pohon yang menjalar di tanah. Dia terjatuh dan merasakan sakit tajam di kakinya.
“Alana!
teriak Mei, berlari mendekatinya.
“Saya baik-baik saja. Hanya sedikit tersandung,
jawab Alana, tetapi saat dia mencoba berdiri, rasa sakit semakin parah.
“Baiklah, kita harus beristirahat sebentar,
kata Bara, membantu Alana bangkit.
“Kami akan menunggu di sini.”
Setelah beberapa saat, kelompok itu berusaha mencari jalan kembali, tetapi tanpa sadar, Alana telah terpisah dari mereka. Ketika Alana berusaha mencari jalur pulang, dia merasakan ketakutan merayap di dalam hatinya. Kegelapan mulai menutupi hutan, dan rasa kesepian mulai menghantuinya.
“Guys?
Teriak Alana, tetapi hanya gema suaranya yang menjawab.
Dengan langkah hati-hati, dia melanjutkan perjalanan, berharap bisa menemukan jalan pulang. Namun, saat itulah dia mendengar suara gemuruh di belakangnya.
Alana menoleh dan melihat sekelompok serigala mendekat. Mereka mengendus-endus, matanya berbinar tajam.
“Tidak... tolong jangan...”
gumamnya, merasakan ketakutan yang mendalam.
Tiba-tiba, dari arah yang berlawanan, seekor serigala besar berwarna hitam legam melompat ke depan.
“Jangan dekati dia!
teriaknya, menggonggong dengan suara menggetarkan.
Alana terkejut dan merasa terpesona dengan keberanian serigala itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Bayang-Bayang Hutan
FantasíaProlog Di tengah hutan belantara yang misterius, terdapat sebuah villa tua yang dikelilingi mitos dan legenda. Villa ini dijauhi oleh orang-orang karena kisah tentang manusia serigala yang mengintai setiap langkah. Namun, enam remaja dari SMA Angka...