Merangkai puzzle kehidupan (2001)

218 49 14
                                    

[Alurnya maju mundur cantik ya Readers 🙂🙃]

*Selamat membaca*
__________

"Di suatu tempat yang cukup jauh dari pusat Ibu kota, terdapat rumah yang luas dan megah, di kelilingi pemandangan indah sejauh mata memandang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Di suatu tempat yang cukup jauh dari pusat Ibu kota, terdapat rumah yang luas dan megah, di kelilingi pemandangan indah sejauh mata memandang. Gelapnya malam berkabut hitam tanpa ada cahaya bulan-bintang rumah itu akan tetap terlihat mencolok dengan kemewahannya. Khun Malisorn si pemilik harta kekayaan yang tak kunjung habis, juga pemilik dari rumah itu yang hanya dihuni olehnya sendiri." Seperti itu kata yang terlontar dari mulut ke mulut orang-orang setelah melihat rumahnya. Banyak kabar burung tentangnya yang tak kunjung habis, membuat ia menutup diri dari orang-orang sekitar.

*****

Malam semakin larut dengan suasana hening yang sesekali terdengar suara lolongan anjing, suhu udara bertambah dingin desiran angin seperti menusuk di dada. Faye tengah tertidur pulas di kamarnya sendirian, suasana seperti itu semakin membawa ia masuk ke alam bawah sadarnya.- Namun, tiba-tiba ia tersentak terengah-engah usai mendengar suara dentuman yang amat keras berkali-kali, yang entah dari mana suara itu berasal. Mencoba tak peduli dan memejamkan matanya kembali lalu menutup telinganya memakai bantal juga selimut tapi suara itu tak kunjung berhenti.

"Huuh." gumamnya, ia pun beranjak dari tempat tidur menuju ke ruang tengah hendak mengambil air minum, lalu melihat ke arah luar jendela, "Astaga, akan ada apa ini?"

Di kesendiriannya itu, ia pun duduk di balkon sembari memperhatikan kilatan-kilatan kecil di langit, sampai ia tak sadar tertidur di meja itu.

*Keesokan harinya*

"Khun...! Khun Malisorn..." ucap Lingling lantang yang baru saja tiba.

"Seperti biasa kau masih saja bermalas-malasan." sambungnya sembari menyingkapkan selimut tetapi Faye tidak ada di kasurnya. "Khun, kau dimana?"

"Hei, aku disini." jawab Faye pelan, dengan mata mengantuk ia berjalan sempoyongan ke kamarnya.

"Ada banyak kamar di rumahmu, kenapa harus tidur di luar?!" kritik Lingling.

"Ssst... jangan ganggu aku dulu!! Tunggu 2 jam lagi baru kau boleh membangunkanku." kata Faye, ia pun menjatuhkan dirinya ke kasur.

"Apa kau mau seperti ini terus, hidup santai tanpa beraktivitas selama ratusan tahun?" sindir Lingling kesal.

"Perasaan gak selama itu Ling?! Sudahlah, aku masih mengantuk karena semalam tidurku terganggu."

"Ya sudah terserah kau saja. Tapi aku harus membuat alasan apalagi pada Yang Mulia, kalau kau seperti ini terus? Merasa sudah kaya dan tidak membutuhkan apa-apa bukan berarti kau boleh bermalas-malasan." Lingling yang kesal lalu keluar meninggalkannya.

Tetapi Faye malah menutup telinganya, sampai ia tertidur pulas lagi.

*1 jam berlalu*

Immortality [Sapphic Fantasy Romance]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang